Mohon tunggu...
Sekar Nabila
Sekar Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1-Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Sebelas Maret

Perantau Kota Belimbing

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Menelusuri Koridor Gatot Subroto, Solo Street Art Market

5 Desember 2024   08:05 Diperbarui: 5 Desember 2024   08:34 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Koridor Gatot Subroto merupakan sebuah jalan yang berada di Kota Surakarta, tepatnya di Jalan Gatot Subroto, Kemlayan. Jalan Gatot Subroto termasuk pada salah satu kawasan strategis yang padat dan ramai perdagangan aktif, seperti di Jalan Slamet Riyadi. 

Perdagangan menjadi bagian penting dalam perekonomian lokal, karena kontribusinya pada pertumbuhan dan perkembangan wilayah, baik secara internal maupun eksternal. Koridor Gatot Subroto ini menjadi wadah dalam perdagangan aktif masyarakat, terutama bagi pengusaha UMKM lokal.

Melihat potensi ekonomi, sosial, budaya, dan estetika dari Koridor Gatot Subroto, kemudian diinisiasi oleh Solo is Solo untuk mengubah Koridor Gatot Subroto menjadi Solo Street Art Market. Pasar Malam Seni atau Solo Street Art Market ini hadir setiap malam di penghujung pekan, yakni pada jumat malam dan sabtu malam.

Koridor Gatot Subroto dan UMKM

Kehadiran Solo Street Art Market menjadi kesempatan baik bagi para pengusaha UMKM untuk memamerkan barang dagangannya masing-masing. Beragam jenis pelaku UMKM yang membuka lapak di Koridor Gatot Subroto, baik jasa maupun barang. 

Mulai dari produk buatan tangan, pakaian, aksesoris, buku, mainan, hingga barang antik serta masih banyak pelaku UMKM jenis lainnya yang ikut serta dalam adanya Solo Street Art Market. Tak lupa ragam kuliner juga turut meramaikan Solo Street Art Market.

Keunikan Lapak UMKM pada Koridor Gatot Subroto

Beberapa lapak yang menarik perhatian pengunjung salah satunya yaitu pada lapak UMKM penjual aksesoris untuk kucing, anjing, atau hewan peliharaan lainnya. Pada lapak tersebut, penjual tidak hanya menampilkan barang dagangannya saja, tetapi juga menghadirkan kucing peliharaannya sebagai daya tarik lapaknya. Kucing yang diikutsertakan dalam berdagang pun diizinkan untuk disentuh bagi pengunjung, tentunya hal tersebut menjadi daya tarik lebih bagi seseorang yang melihatnya.

Kemudian ada juga lapak yang menjual kaset-kaset jadul, namun tak hanya itu, penjual sering kali memutar kaset dagangannya agar pengunjung yang datang dapat ikut mendengarkan bersama. Lalu ada juga lapak yang menjual barang-barang bekas yang berfokus pada jam tangan dan kamera bekas. Lapak tersebut memberikan pengalaman baru bagi pengunjungnya dengan mengabadikan momen dari jepretan foto hasil potret kamera bekas dagangannya.

Ditambah lagi, masing-masing bangunan di sepanjang Koridor Gatot Subroto memiliki mural pintu bangunan-bangunannya yang menjadi daya tarik lebih bagi pengunjung. Pengunjung dapat berfoto ria di sepanjang koridor Gatot Subroto yang penuh akan mural pada bangunan berderet itu.

Kehadiran Solo Street Art Market bagi Masyarakat

Hadirnya Solo Street Art Market membawa respon positif dari pengusaha UMKM. Adanya Solo Street Art Market menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk menjual dagangannya. Tak hanya dari sisi pengusaha UMKM saja, masyarakat pun membawa respon positif juga, karena dengan adanya Solo Street Art Market ini dapat menjadi salah satu destinasi place to go in Surakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun