Mohon tunggu...
Sekar Muriani
Sekar Muriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Per Aspera Ad Astra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Menakjubkan! Nebula Orion Berhasil Ditangkap oleh Teleskop James Webb

13 September 2022   19:31 Diperbarui: 13 September 2022   19:34 1587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wilayah bagian dalam Nebula Orion yang ditangkap oleh instrumen NIRCam Teleskop James Webb | Kredit: NASA, ESA, CSA, Tim PDRs4All ERS

Sebelumnya, Teleskop James Webb berhasil menangkap potret luar biasa dari objek Nebula yaitu Nebula Tarantula. Kali ini NASA, ESA dan CSA kembali merilis gambar pada hari Senin 12 September 2022 yaitu berupa detail pertama dari Nebula Orion yang terbentuk lebih dari 4,5 miliyar tahun lalu, dan berhasil ditangkap oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb.

Para Astronom telah menargetkan sejak lama untuk mengamati detail dari Nebula Orion ini, dan hasilnya ketika melihat gambar pertama kali oleh Teleskop James Webb ini berhasil membuat para Astronom terkagum-kagum.

“Kami terpesona oleh gambar menakjubkan Nebula Orion. Kami memulai proyek ini pada tahun 2017, jadi kami telah menunggu lebih dari lima tahun untuk mendapatkan data ini,” kata ahli astrofisika Barat Els Peeters dalam sebuah pertanyaan dilansir dari laman phys.org Senin (12/9/2022).

 “Pengamatan baru ini memungkinkan kita untuk lebih memahami bagaimana bintang masif mengubah awan gas dan debu tempat mereka dilahirkan,” tambahnya.

Nebula Orion yang dikenal juga dengan (Messier 42 atau M42 atau NGC 1976) merupakan tempat pembibitan bintang terdekat dengan Tata Surya yang terletak di selatan Sabuk Orion pada konstelasi Orion. Jaraknya sekitar 1350 tahun cahaya dari Bumi. Ini adalah salah satu nebula yang paling terang dan dapat dilihat dengan mata telanjang di langit Bumi. Nebula ini menjadi laboratorium untuk mempelajari pembentukan bintang.

Oleh karena itu, para Astronom tertarik pada wilayah ini untuk lebih memahami apa yang terjadi selama jutaan tahun pertama evolusi planet kita.

Nebula dikaburkan oleh selubung gas dan debu yang padat sehingga sangat sulit untuk melihat detail dibaliknya.

Foto sebelah kiri (Teleskop Hubble), dan foto sebelah kanan (Teleskop James Webb) | Kredit: NASA, ESA, CSA, Tim PDRs4All ERS
Foto sebelah kiri (Teleskop Hubble), dan foto sebelah kanan (Teleskop James Webb) | Kredit: NASA, ESA, CSA, Tim PDRs4All ERS

Sebelumnya, Teleskop Luar Angkasa Hubble—pendahulu Teleskop Luar Angkasa James Webb juga berhasil menangkap gambar Nebula Orion ini. Namun, Teleskop Hubble dan teleskop lainnya sebagian besar tidak dapat menembus awan gas dan debu itu. 

Namun, berkat kecanggihan Teleskop Luar Angkasa James Webb oleh instrumen NIRCam (Near Infrared Camera) yang mampu melihat hingga inframerah terdalam sehingga mampu menembus awan gas dan debu yang padat ini.

Dikutip dari laman News Umich Edu, hasil dari gambar tersebut mengungkapkan banyak struktur dari dalam nebula mencakup sejumlah filamen materi yang padat yang dapat menghasilkan bintang-bintang baru serta pembentukan sistem bintang baru. Termasuk juga proto-bintang pusat yang dikelilingi oleh piringan debu dan gas di mana planet-planet terbentuk.

Selain itu, Nebula Orion merupakan tempat bagi sekelompok bintang muda masif yang disebut dengan Trapezium Cluster (Gugus Trapesium) dengan pancaran radiasi ultraviolet yang kuat yang mampu membentuk awan debu dan gas. Guna memahami bagaimana pengaruh radiasi ini terhadap cluster tersebut menjadi kunci pemahaman dalam pembentukan sistem bintang.

“Kami berharap dapat memperoleh pemahaman tentang seluruh siklus kelahiran bintang,” kata Edwin Bergin, ketua astronomi Universitas Michigan dan anggota tim peneliti internasional.

“Dalam gambar ini kita melihat siklus ini di mana generasi pertama bintang pada dasarnya menyinari materi untuk generasi berikutnya. Struktur luar biasa yang kami amati akan merinci bagaimana siklus umpan balik kelahiran bintang terjadi di galaksi kita dan sekitarnya.” tambahnya.

Gambar-gambar yang dihasilkan merupakan sebagai bagian dari program Early Release Science yang melibatkan sejumlah Astronom di 18 negara.

Teleskop Luar Angkasa James Webb merupakan hasil kerja sama Internasional antara NASA, ESA, dan CSA. Saat ini Teleskop Luar Angkasa James Webb menjadi teleskop inframerah terkuat yang ditujukan guna menjelajahi lebih jauh mengenai asal mula alam semesta kita yaitu mulai dari pembentukan bintang dan planet, hingga kelahiran galaksi pertama di alam semesta awal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun