Dikutip dari laman News Umich Edu, hasil dari gambar tersebut mengungkapkan banyak struktur dari dalam nebula mencakup sejumlah filamen materi yang padat yang dapat menghasilkan bintang-bintang baru serta pembentukan sistem bintang baru. Termasuk juga proto-bintang pusat yang dikelilingi oleh piringan debu dan gas di mana planet-planet terbentuk.
Selain itu, Nebula Orion merupakan tempat bagi sekelompok bintang muda masif yang disebut dengan Trapezium Cluster (Gugus Trapesium) dengan pancaran radiasi ultraviolet yang kuat yang mampu membentuk awan debu dan gas. Guna memahami bagaimana pengaruh radiasi ini terhadap cluster tersebut menjadi kunci pemahaman dalam pembentukan sistem bintang.
“Kami berharap dapat memperoleh pemahaman tentang seluruh siklus kelahiran bintang,” kata Edwin Bergin, ketua astronomi Universitas Michigan dan anggota tim peneliti internasional.
“Dalam gambar ini kita melihat siklus ini di mana generasi pertama bintang pada dasarnya menyinari materi untuk generasi berikutnya. Struktur luar biasa yang kami amati akan merinci bagaimana siklus umpan balik kelahiran bintang terjadi di galaksi kita dan sekitarnya.” tambahnya.
Gambar-gambar yang dihasilkan merupakan sebagai bagian dari program Early Release Science yang melibatkan sejumlah Astronom di 18 negara.
Teleskop Luar Angkasa James Webb merupakan hasil kerja sama Internasional antara NASA, ESA, dan CSA. Saat ini Teleskop Luar Angkasa James Webb menjadi teleskop inframerah terkuat yang ditujukan guna menjelajahi lebih jauh mengenai asal mula alam semesta kita yaitu mulai dari pembentukan bintang dan planet, hingga kelahiran galaksi pertama di alam semesta awal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H