Mohon tunggu...
Sekar Asyifa Nur Abiyyah
Sekar Asyifa Nur Abiyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa yang belum rajin

Pengamat film, kartun, komik yang masih butuh banyak belajar.

Selanjutnya

Tutup

Money

Donat Artisan, Sebuah Karya yang Kaya Rasa

30 Juni 2021   22:03 Diperbarui: 30 Juni 2021   22:07 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: Dokpri (Dyah & donatnya)

Biar begitu, tak jarang Dyah mengalami kesulitan dalam kegiatannya berjualan. "Sulit kalau lagi banyak pesanan dan harus mengantar ke sana-kemari, karena hampir semua prosesnya kan dikerjakan sendiri," jelasnya. Ia juga menambahkan, terkadang putri-putrinya membantu secara bergantian.

Menurutnya, berjualan donat atau pun kue-kue kering ini bukanlah hal yang sulit. Karena memang sejak awal membuat kue adalah hobi bagi Dyah, jadi ia senang menjalaninya. Selain itu penghasilan yang ia dapat dari berjualan ini juga bisa menambah penghasilannya sebagai ibu rumah tangga.

"Awalnya memang sulit, tapi setelah tau celah-celah dan belajar dari pengelaman yang sudah-sudah ya jadi lebih mudah," ungkap Dyah megenai kegiatan berjualannya di tengah pandemi ini. Selain itu, karena dilakukan di rumah, ia tetap bisa mengawasi anak-anaknya dan mengurus rumah sebagaimana ibu rumah tangga pada umumnya.

Di tengah wawancara, Dyah juga membagikan kiatnya dalam berjualan, "kita kan jualan online ya, orang bakal melihat gambar, jadi ya sebagaimana mungkin gambar harus bagus untuk menarik penjual. Selain itu komunikasi juga penting, kita kan komunikasi cuma lewat ponsel, jadi ya harus cepat menanggapi calon pembeli dan ramah, sopan juga," jelasnya. Dyah juga menjelaskan bahwa dalam berjualan ini, packaging atau kemasan yang rapi dan bagus adalah hal yang penting, "ketika packaging atau kemasannya itu rapi, bagus, pembeli otomatis bakal penasaran sama isinya."

Mengenai tanggapan keluarga atas kegiatannya berjualan donat ini, Keysya (11), putri bungsu Dyah mengungkapkan bahwa ia senang melihat sang ibu bisa menekuni hobinya dan menghasilkan sesuatu dari situ, selain itu ia juga menyukai donat buatan ibunya, jadi kalau ada donat lebih ia bisa memakannya sesuka hati.

gambar: Dokpri (Dyah & donatnya)
gambar: Dokpri (Dyah & donatnya)
Pandemi yang datang tiba-tiba tanpa ada yang tau serta kebijakan-kebijakan baru yang mulai diterapkan sejak saat itu memang cukup menyulitkan bagi banyak orang. Tak hanya pemerintah, masyarakat pun kewalahan menghadapi kondisi yang masih belum kelihatan akhirnya ini. 

Ekonomi menurun, kegiatan berkurang, tapi jika dilihat sisi positifnya, hal itu juga bisa menjadi peluang usaha yang bagus untuk beberapa orang, khususnya pelaku usaha kecil rumahan. Salah satu diantaranya adalah Dyah. 

Di dorong keadaan sekaligus memanfaatkan kegiatan yang disukainya, Dyah bisa mendapat penghasilan lebih yang cukup membantunya dan keluarga di tengah pandemi ini. Awalnya memang sulit, tapi kalau dijalani dengan tekun pasti bisa maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun