Pertama, coba lihat sesuatu dari perspektif saudara yang lain. Lebih mudah dikatakan daripada dilakukan, tentu saja. Tapi apa salahnya mencoba?Â
Adult sibling rivalry terjadi karena perasaan-perasaan buruk yang menumpuk yang kemudian membuat kita kurang, atau bahkan tidak, peduli dengan saudara yang lain. Melihat sesuatu dari perspektif mereka bisa membantu dalam memahami perasaan satu sama lain, jika beruntung salah satunya mungkin bisa menyadari apa yang salah dan meminta maaf.
Kedua, coba untuk lebih menerima dan terbuka. Lagi-lagi, ini bisa menjadi hal yang sulit dilakukan oleh sepasang saudara yang bermusuhan. Tapi lihat, adult sibling rivalry di antara saudara bisa jadi muncul karena seseorang menginginkan sesuatu yang tidak diberikan saudaranya.Â
Jadi daripada tenggelam dalam sakit hati dan rasa kecewa, apa salahnya mencoba untuk lebih menerima kenyataan?
Jika tidak memungkinkan untuk melakukan hal tersebut, coba untuk fokus pada keluarga kita sendiri. Buat yang masih single jangan panik dulu. Keluarga di sini bukan berarti keluarga secara harfiah ya, namun bisa juga orang-orang terdekat atau sahabat-sahabat kita.Â
Jika kita merasa bahwa keluarga kita adalah orang yang lebih baik dan lebih bisa menenangkan kita, cobalah untuk fokus pada mereka dan singkirkan hal-hal yang bisa mengganggu pikiran.
Kemudian, jangan biarkan masa lalu menghantui pikiran kita. Kita gak bisa mengubah masa lalu, tapi kita bisa menemukan kedamaian dari menikmati apa yang sedang terjadi sekarang.Â
Bukan berarti kita harus memaafkan begitu saja, bukan berarti kita harus membuang masa lalu begitu saja juga. Hal ini berarti kita memilih untuk lebih fokus dan menikmati masa sekarang dan gak membiarkan masa lalu menghentikan kita dan menjadi penghalang akan hal-hal bagus yang sedang terjadi sekarang.
Terakhir berhenti mengharapkan permintaan maaf. Terus-menerus mengharapkan permintaan maaf hanya akan menuntun kita pada hal-hal selain permintaan maaf itu sendiri.
Hal tersebut malah membuat kita kelihatan buruk di mata orang lain, seolah-olah kita adalah yang paling benar dan harus menerima permintaan maaf.Â