William tersenyum. Lalu berkata, "Aku tidak memaksamu, Jules. Aku mengerti, kehidupanmu adalah milikmu sendiri. Kau berhak tidak menceritakannya kepada orang lain, termasuk padaku."
"Tapi aku yang memaksa untuk bercerita, Bill. Aku serius. Tapi bukan sekarang. Kau mengerti kan?!" tanya Julie.
William kembali tersenyum, dan mengangguk mengiyakn perkataan Julie.
"Masuklah. Malam sudah bertambah dingin."
"Baiklah, Bill. Sampai jumpa lain waktu."
Julie masuk ke dalam apartemennya dan langsung menuju kamar mandi. Ia membuka kran air hangat dan membiarkannya sejenak hingga bath up penuh. Sementara menunggu, ia kembali ke ruang tengah dan menyalakan televisi. Ia menekan tombol remote beberapa kali untuk mencari channel yang menarik. Tapi tidak ada yang menarik bagi Julie malam ini. Ia hampir saja mematikan televisi ketika tiba-tiba channel tersebut menayangkan sebuah breaking news. "Alicia Jensen telah dibebaskan sekitar dua jam yang lalu," ujar si pembaca berita. "Apa?!" gumam Julie tak percaya. "Seorang pengusaha asal Mexico yang tidak disebutkan namanya," lanjut si pembaca berita, "diduga telah membayar sejumlah uang jaminan untuk kebebasan Alicia. Ada sumber yang menyebutkan, jumlah uang itu adalah 2 juta dolar. Tapi ada juga yang berkata 5 juta dolar. Kita tentu masih ingat kasus ini menjadi pembicaraan hangat lima tahun yang lalu. Dan saat itu, hakim memberi vonis 25 tahun penjara untuk Alicia Jensen, dengan kemungkinan bebas bersyarat. Dan baru saja sekitar tiga puluh menit yang lalu, reporter kami berhasil menemui Tiffany Goldberg - putri tunggal mendiang Owen Goldberg." "Aku belum bisa berkata apa-apa," yang ini suara Tiffany. "Beri aku waktu. Jika sudah siap, aku pasti akan bicara di hadapan kalian semua. Satu yang bisa kukatakan saat ini. Alicia hanya seseorang yang berada di waktu dan tempat yang salah." "Jadi menurutmu Alicia Jensen hanyalah korban dan pembunuh ayahmu masih berkeliaran bebas di luar sana?" tanya salah seorang reporter. "Entahlah, aku tidak tahu," jawab Tiffany. "Tapi aku pasti akan mencari tahu." Julie yang sedari tadi berdiri di depan televisi, masih tetap di situ sampai siaran breaking news itu habis. Ia bahkan tidak ingat sedang menyalakan air di kamar mandi. Ia malah sibuk berpikir tentang hal baru saja ia lihat di televisi. "Aku tahu, ada sesuatu yang hilang di sini," gumam Julie. "Dan aku ingin mengetahuinya."
--- to be continued ---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H