Mohon tunggu...
Sekar Mayang
Sekar Mayang Mohon Tunggu... Editor - Editor

Editor. Penulis. Pengulas buku. Hidup di Bali. http://rangkaiankatasekar.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Julie Andrews's Note (Episode 11)

26 April 2012   06:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:05 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kisah sebelumnya di episode 10

Satu jam berlalu sejak percakapan pertamanya dengan Julie, William masih duduk di tempat yang sama. Ia menyalakan batang rokok keempat, lalu menghisapnya perlahan. Ia memperhatikan para pekerja di kedai itu, mereka sedang berbenah. Nampaknya ini sudah waktunya tutup, ujarnya dalam hati. Ia melihat jam tangannya sekali lagi, masih lima menit sebelum pukul sebelas malam, dan hujan di luar sana sudah berhenti sedari tadi.

Lampu-lampu kedai dimatikan, termasuk lampu yang menerangi neon box di luar bangunan. Mereka hanya menyisakan dua lampu menyala, satu lampu di dapur dan satu lagi di ruang duduk pengunjung. Julie melangkah dari balik bar, mendekat ke arah William.

"Sejak kapan kau mulai merokok lagi, Bill?" Julie bertanya keheranan.

"Ah ini...," William mematikan rokoknya, "ini bukan apa-apa. Ayo kita keluar," sahutnya sambil melangkah menuju pintu kedai.

Jalanan sudah teramat sepi. Tidak ada manusia yang berlalu lalang di trotoar, apalagi hujan deras sempat mengguyur kawasan ini. Hanya beberapa mobil dan motor yang melintas di atas lapisan aspal.  Julie merapatkan mantelnya. Musim gugur sudah hampir berakhir dan suhu udara di luar menjadi semakin dingin.

"Di mana kau tinggal, Jules?"

"Tiga blok dari sini. Apartemen bertingkat lima di sebelah gedung serba guna. Dan kau?!"

"Pantas saja kita tidak pernah bertemu. Aku tinggal empat blok ke timur dari stasiun subway."

"Dan kau baru pertama kali makan di kedai itu?! Hmm..., apa ini ada alasannya?"

"Entah. Mungkin memang ada," sahut William. "Dan aku yakin, pasti ada alasannya," gumamnya dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun