"Untuk menunjang pendidikan yang optimal di Sleman di masa pandemi ini akan berinovasi dengan guru sambangi ke rumah peserta didik," kata Kustini saat beranjangsana ke Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman, Jumat (5/3/2021). Pemerintah juga akan meratakan pemberian bantuan kuota data internet untuk menunjang pembelajaran daring kepada guru dan siswa.
Maskipun pembelajaran daring dianggap menjadi solusi tepat dalam menghadapi pandemi. Orang tua/wali peserta di Sleman, Yogyakarta minta agar sekolah dibuka. Salah satu alasannya adalah keterbatasannya ekonomi, mereka harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli fasilitas pembelajaran daring seperti handphone.Â
"Karena untuk mengerjakan tugas harus menggunakan fasilitas handphone, mau enggak mau ya harus mengadakan, membeli," kata salah seorang wali murid di Sleman, Yogyakarta. Di sisi lain, orang tua juga harus mendampingi anak-anaknya belajar di rumah, padahal, mereka juga harus bekerja setiap hari.
Dalam hal ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan terus berupaya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan dalam proses pembelajaran daring, bersandingan dengan uji coba pembelajaran tatap muka yang sekarang dijalani seiring dengan turunnya kasus Covid-19 di Sleman, Yogyakarta.Â
Dalam kondisi pandemi seperti ini, diharapkan pendidik dan peserta didik mampu memahami, mengetahui dan memanfaatkan semaksimal mungkin penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di dalam proses pembelajaran. Dengan begitu, kualitas pendidikan akan meningkat meski dalam keadaan darurat pandemi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H