***
Saat sampai di Pantai Bagedur, aku membayar tiket tepat di gapuranya. Tarif perorang dikenakan biaya lima ribu rupiah. Meski sabar aku mengantri. Nampaknya Pantai Bagedur saat itu dibanjiri pengunjung dari berbagai kota. Ya, betul saja pantai yang segitu tidak besarnya dibanjiri oleh pengunjung. Kulewati Pondok Bagedur, tempat penginapan di dekat pantai. Aku belok menuju tempat penginapan dan kutanya recepsionistnya tentang biaya penginapan.
      "Biaya penginapan di sini variatif mulai dari 300 ribu sampai dengan satu juta rupiah," ucap Bu Tina padaku.
Akhirnya aku memutuskan untuk pergi lagi menuju ke Pantai. Apakah jadi menginap? Tentu tidak. Backpacing kaya gue mendingan tidur di tenda, hehe. Ya, suatu saat pasti bakal tidur di hotel bintang 5.
Nah, nuansa angina laut mulai terasa. Deburan ombak pantai selatan memang deras. Berbeda jika kita mengunjungi pantai yang lainnya. Makanya harus ekstra hati-hati kalau membawa anak yang tidak bisa berenang. Usahakan tetap berada di sisi pantai saja. Jangan berani-berani ke tengah pantai.
Setelah berenang di pantai bagedur, perutku mulai keroncongan. Teman-teman harus tahu nih, di Malingping ada makana khasnya loh. Yaitu bakso ikan Bayah Malingping rasa-rasanya rugi sekali jika ke Lebak Banten tidak makan bakso ikan, hehe. Harganya murah banget, satu colok Cuma seribu rupiah!
Terakhir sebelum balik kanan. Momen yang kami tungu adalah melihat sunset, tenggelamnya matahari ditelan ujung air laut. Warna matahari catik sekali merah saga terlihat eksotis jika kita berfoto dengan latar sunset. Makanya coba geh biar gak penasaran!
Jam menunjukan pukul 18.00 WIB kami pulang, dan segera mencari Masjid terlebih dahulu. Pokoknya lebaran akan membosankan jika tidak ada liburan, begitu kira-kira. Hehe. Eh meski jalan-jalan jangan lupa protocol kesehata terus kita terapka dan jangan buang sampah sembaragan apalagi buang mantan, wkwkw.