Dan ternyata.. "Semua akan jadi yutuber pada waktunya!" tapi, yutuber yang seperti apa? Karena yutuber juga banyak jenisnya... tentu yang kugeluti adalah menjadi yutuber yang bermanfaat.
Dengan siapa aku mewujudkan mimpiku menjadi yutuber? Aku menyadari bahwa berkarya butuh teman yang satu frekuensi. Artinya mempunyai tujuan yang sama dan solid.
Aku sangat membutuhkan seorang kameramen! Gak apa-apa walaupun belum bisa mengoprasikannya. Nanti aku ajari sembari membuat konten! Taufik Rohmatul Insan. Ya, dialah kameramen hebatku.
Saat kami menghadapi Perkakaenan Duniawi, karena situasi sedang covid mahasiswa diberikan empat pilihan untuk melaksanakan KKN. Pertama, KKN Daring membuat video dan desain, kedua, membuat buku, ketiga membuat jurnal, keempat keja social bersama satgas covid.
Lalu kami memutuskan untuk memilih pilihan pertama yakni membuat video dan desain tema nya pemahaman tentang virus corona dan dihubungkan dengan prodi yang sedang kami geluti. Saat itulah kami bersama-sama membuat konten, yang jadi kameramennya gentian saat mewawancarai Pak Dosen Dede Ahmad Permana. Wal hasil seluruh konten yang dikamerameni Topik lumayan banyak yang nonton. Paling banyan 11 Ribu.
Pernah kutanyai dia "Kenapa lu mau ngembangin channel gua bareng-bareng dari nol? Kenapa juga lu rela gua, jadi nomor satu? Apa pengalaman berkesan lu saat bikin konten?" tanyaku pada Topik.
"Ya, intinya sih saya mau belajar di dunia digital juga mencari pengalaman baru. Dan ingin juga kedepannya ngembangin youtub sendiri. Masalah nomor satu dan dua itu lain soal. Yang penting rokok dan kopi masih gratis ketika bikin konten. Selain itu enak juga yah bisa jalan-jalan gratis meski berwisatanya hanya di Banten. Jujur saja, saya jarang sekali maen k asana ke sini alias anak rumahan. Paling berkesan bagi saya ketika jalan-jalan ke Sawarna, karena baru merasakan nuansa touring abring-abringan kadieu kaditu," kata Taufik saat aku diboncengnya pulang sehabis bikin konten di Gunung Karang.
Ya, kami memutuskan untuk konsisten membuat konten jadi avonturir Santri. Karena pengalaman hidup yang mendominasi adalah kehidupan di pesantren. Maka kontennya seputar religi, yang lain hanya selingan saja.
Pokoknya hari ini aku sangat bahagia, terharu, dan bersyukur sekali karena youtubeku sudah mencapai target. Aku ucapkan terima kasih pada guruku di Rumah Dunia, Mas Gong, Bu Tias, Mamang Relawan dan sajabana. Karena di sinilah aku bisa lancar ngaplod pake wi-fi gratis fasilitas Relawan RD.
Juga kepada kedua orang tuaku yang selalu mendoakan dalam setiap sujud dan tengadahNya. Kakak dan adikku yang selalu support dan menonton konten yang kubuat.