Sikap Nia yang baik inilah yang membuat Tari sangat menyayangi anaknya.
Pagi, mentari sudah memancarkan sinarnya, burung berkicau bersahut-sahutan di atas dahan yang rindang.
"Nia, ayo jalan," panggil temannya yang bernama Sita.
Nia bergegas menghampiri temannya.
"Eh, Sita kamu sudah datang," sahut Nia.
Bagaimana kelanjutannya? Ikuti terus kisahnya. Terima kasih sudah membaca tulisan ini!
Jakarta, 7 Juni 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!