Abang dan kakak ipar Sita sudah bersiap-siap mereka akan pulang bersama kedua orang tuanya ke Desa Suka Maju.
Ayah dan ibu Sita juga sudah rapi siap untuk pulang.
Sebelum pulang mereka berpamitan kepada besannya. Yaitu orang tua Amir.
Tetiba Amir dan Sita turun dari kamarnya. Sita sudah tahu akan kepulangan orang tua dan abangnya.
 Sita memeluk ibunya sembari netranya sembab lalu mengeluarkan buliran bening.
Sita tidak pernah berpisah dengan orang tuanya, membuat dia bersedih.
"Nak, jangan menangis ya, ibu juga sedih kita tidak pernah berpisah, baik-baikla dengan suamimu layani dia dengan baik," pesan ibu Sita yang berada dipelukannya.
Ibu Sita juga menangis bahagia. Sita dengan verat melepas pelukannnya. Perlahan dilepaskan tangannya lalu memeluk Bapak Surono ayahnya.
"Pak doakan Sita ya biar menjadi istri yang baik."
Bapak mengusap rambut anak kesayangannya.
Sita juga menyalami abang dan kakak iparnya serta memeluknya.
Amir juga menyalami mertua dan mencium punggung tangan mereka.
Kakak iparnya juga disalaminya.
"Terima kasih ya kak, kalian sudah datang menghadiri pernikahan kami."
"Sama-sama dik Mas senang adikku sudah ada yang menjaganya. Jadilah rumah tangga yang baik," pesan Abang iparnya.
Amir sangat senang menerima pesan dari abang iparnya.