Gaun Warna Biru Muda
Menggapai harapan-140
@Cerber
"Tidak apa-apa Mas, Sita hanya membayangkan jauh dari orang tua," balasnya sembari mengusap buliran bening di pipinya.
Ia menyadari sebentar lagi akan sampai ke rumahnya Sita tidak ingin ibunya meluhat netranya yang sembab dan merasa curiga.
Cahaya rembulan mengiringi perjalanan mereka hingga sampai di rumah.
Amir memarkir mobilnta di halaman rumah Sita.
Â
"Dik jangan sedih ya, nanti dikira ibu ada sesuatu yang terjadi," ucap Amir meyakinkan Sita.
Mereka membuka pintu mobil lalu melangkah ke rumah.
Di depan pintu Sita mengetuk pintu semabri mengucap salam. Ibu Sita beranjak dari pembaringannya.
"Sebentar nak, ibu bukakan," balas ibu Sita sembari melangkah ke arah pintu.
Pintu pun terbuka, Sita menyalami ibunya diikuti oleh Amir.
Amir yang sudah biasa datang ke rumah Sita langsung saja meletekkan bokongnya di kursi.
"Bagaimana baju pengantin kalian Nak, apa sudah jadi? tanya ibu Sita.
Amir dan Sita menceritakan alasan hingga mereka pulang sampai malam. Siang tadi sehabis makan siang mereka pergi ke Butik mencoba pakaian pengantin mereka.
Wajah ibu Sita tampak senang mendengar kabar baik itu.