Sita menoleh ke arah suara yang menyapanya. Dia pun membalas sembari melemparkan senyum. Ternyata dia teman SDnya.
Oh, kamu Devan, kiarin siapa!" candanya.
"Sit, hari Minggu aku main ya ke rumahmu bolehkan? tanyanya penuh harap.
Devan sangat mencintai Sita namun, dia belum berani mengungkapkannya, saat dia ke rumah Sita dia ingin menyampaikan hasratnya yang sudah lama dipendam.
"Silakan Devan, main saja ke rumah, aku tidak keman-nama kok," imbuhnya.
Devan teman baik Sita saat mereka di SD. Mereka sering belajar kelompok di rumah Sita dan Mila. Sita juga sebenarnya suka dengan Devan namun, hanya terpendam di hati. Sita orangnya pendiam dan pemalu. Walau Sita terkenal anak yang pintar dan cantik, namun dia tidak pernah memilih-milih berteman. Dia selalu ramah dan baik. Tetapi ada juga yang benci kepadanya karena merasa tersaingi dan cemburu.
"Ayo, neng sudah sampai," ucap kernet angkot mengingatkan Sita.
Sita dan Devan turut bersamaan, karena kantor mreka bekerja berdekatan.
"Sampai ketemu hari Minggu ya Sit," ucap devan.
Sembari melamabaikan tangan mereka pun melangkah menuju kantor masing-masing.
Bersambung....