Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengungkapkan Isi Hati

25 November 2023   21:56 Diperbarui: 25 November 2023   21:58 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sembari mentetir sesekali Amir melirik Sita sembari menggenggam lembut jemari Sita.

Tetiba debaran di dada Sita tak beraturan. Keringat dingin mulai berjatuhan.

Bibirnya terucap doa, memohon pertolobgan Tuhan. Agar dia dilindungi.

Amir ternyata merasa apa yang di benak Sita.

Tetiba Amir menghentikan mobilnya di tepi jalan. Dibukanya pintu lalu menghampiri Sita.

Diraihnya tangan Sita mengajak ke luar dari mobil.

"Lihat cahaya bulan di sana terang tanpa ada awan yang menghalanginya. Aku ingin seperti itu pertemanan kita. Tidak usah takut aku tidak akan berbuat seperti yang kau takutkan. Aku sungguh- sungguh mau berteman denganmu," ucap Amir.

Amir mengungkapkan isi hatinya yang sudah lama dipendam.

Sita tetap belum yakin apa yang didengarnya. Dia harus berhati-hati dan sadar akan keadaannya

"Maaf Pak, Sita belum siap," ungkapnya gemetar.

Amir memahami maksud Sita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun