Mengihdari Ajakan CEO
Menggapai Harapan-67
@Cerpen
"Apa Pak Amir memarahimu?" tanya Vivi penasaran.
Sita menggeleng. Air matanya masih mengalir.
"Ayo cerita donk Sita," bujuk Vivi sembari tangannya mengelus punggug Sita.
Sita menghapus pipinya yang basah.
"Aku takut Vi, CEO mengajakku jam istirahat nanti," ungkap Sita lirih.
"Apa, benarkah," tukas Vivi sembari membulatkan bola matanya.
Vivi tidak menyangka sahabat barunya mendapat perhatian dari CEO.
"Sit, kamu beruntung CEO tidak sembarang mengajak cewek loh. CEO orangnya baik namun, dia tidak gampang dirayu oleh cewek walau pun dia cantik," Vivi menjelaskan.
Sita tidak pengaruh dengan penjelasan Vivi. Dia sadar diri akan perbedaan CEO dengannya. Sita yakin akan CEO yang tidak akan menerima keadaan keluarganya.
"Semoga Pak Amir tidak seperti yang kau pikirkan Sit," tutur Vivi menghibur.
Tetap saja Sita merasa takut.
"Sudah Sit, jangan menangis lagi," imbuh Vivi.
"Makanya, jadi pegawai baru jangan sok pintar akhirnya kejadian deh dimarah sama CEO, emang enak," ucap Nita tiba-tiba.
"Hei, Nita, kamu kok begitu sama Sita salah apa dia denganmu," seru Vivi.
Vivi tidak suka dengan sikap Nita yang sok tahu.
"Memang benarkan dia dimarah sama CEO," balasnya lagi.
"Huh, dasar cerewet suka campuri urusan orang. Belum tahu yang sebenarnya, cemburu nih ye....," balas Vivi.
Sita tidak ambil pusing dengan sikap Nita. Yang dia pikirkan bagaimana cara menghindari ajakan CEO.
Jam istirahat siang pun tiba. Sita gegas membuka bekalnya.
"Vivi makan yok, aku bawa bekal lebih ini untukmu," ucap Sita.
Bersambung....
Jakarta, 1 Nov 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H