Sita tidak pengaruh dengan penjelasan Vivi. Dia sadar diri akan perbedaan CEO dengannya. Sita yakin akan CEO yang tidak akan menerima keadaan keluarganya.
"Semoga Pak Amir tidak seperti yang kau pikirkan Sit," tutur Vivi menghibur.
Tetap saja Sita merasa takut.
"Sudah Sit, jangan menangis lagi," imbuh Vivi.
"Makanya, jadi pegawai baru jangan sok pintar akhirnya kejadian deh dimarah sama CEO, emang enak," ucap Nita tiba-tiba.
"Hei, Nita, kamu kok begitu sama Sita salah apa dia denganmu," seru Vivi.
Vivi tidak suka dengan sikap Nita yang sok tahu.
"Memang benarkan dia dimarah sama CEO," balasnya lagi.
"Huh, dasar cerewet suka campuri urusan orang. Belum tahu yang sebenarnya, cemburu nih ye....," balas Vivi.
Sita tidak ambil pusing dengan sikap Nita. Yang dia pikirkan bagaimana cara menghindari ajakan CEO.
Jam istirahat siang pun tiba. Sita gegas membuka bekalnya.