Aku Akan Mendapatkannya
Menggapai Harapan-65
Kevin pun pamit dan meninggalkan Sita.
Di ruang CEO, Amir terpesona akan kecantikan Sita dan kepintarannya.
Amir tertarik dengan kesederhanaan Sita.
"Aku harus mendapatkannya," Amir bermonolog di hati.
Diraihnya benda pipih yang ada di atas meja telpin pun berdering.
"Halo Pak ada yang saya bantu," ucap sekretarisnya.
"Tolong dipanggil pegawai yang presentasi kemarin. Siapa namanya? tanyanya di telpon.
"Baik Pak. Sita namanya," balasnya.
Gegas Sekretaris CEO melangkah ke ruangan Sita.
"Hai, Sita CEO memanggilmu," ungkap sekretaris yang bernama Jeni.
"Cie-cie dipanggil CEO ni ye, hati-hati kecantol," ledek Vivi.
Tetiba dada Sita berdebar tak menentu, dia takut melakukan kesalahan.
Mendengar Sita dipanggil ke ruang CEO, Nita tidak senang.
"Huh, pede bangat dipanggil CEO, semoga dipecat," gerutunya.
"Nita, jangan suka begitu tak baik," Vivi menasihati.
"Apa untunglu," ucapnya lirih.
Sesampai di depan kantor CEO, Sita bergeming. Dia ragu-ragu mengetuk pintunya.
Tetiba CEO beranjak dari kursinya, ia ingin menghampiri Jeni sekretarisnya. Baru saja tangannya memegang gagang pintu terdengar pintunya di ketuk.
"Permisi Pak," ucap Sita.
Gegas CEO membalikkan tubuhnya melangkah ke kursinya. Dia memposisikan duduknya.
Bersambung....
Jakarta, 30 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H