Pegawai Baru Yang Cantik dan Pintar
Menggapai Harapan-65
@Cerpen
 Diletakkan tas dan bekalnya di loker. Dia pun menggeser kursinya lalu duduk sembari menarik napas dan membuangnya perlahan
Satu parsatu temannya berdatangan.
"Hai Sita, sudah lama sampainya?" temannya menyapa sembari meletakkan bokongnya di kursi.
"Hai, juga Vi. Baru sepuluh menit lalu," balas Sita.
"Sit, nanti kita ada presentasi hasil kerja kita, sudah tahu belum?"
"Oh, begitu Vi, Sita belum tahu. Terus caranya gimana Sitakan belum pernah?" tanya Sita serius.
Sita belum berpengalaman mempresentasikan pekerjaannya, dia terlihat bingung dan keringat dingin.
ViVi tahu Sita masih bingung, dia pun menghampiri Sita.
"Sita, tidak usah bingung, aku juga dulu begitu. Masih ada waktu, mari kita buat presentasinya."
Vivit mengajari Sita cara mempresentasikan laporan kerjanya. Dengan serius Sita  memperhatikannya. Sita anak yang pintar, sebentar saja dia sudah paham.
"Terima kasih ya Vit, kamu baik sekali," imbuhnya.
"Nita yang melihat Vivit kompak dengan Sita, mencibirkan bibirnya.
"Huh, katanya pintar, tapi begitu saja tidak bisa," sindirnya.
Sita tidak menganggapi ucapan Nita. Dia serius mempersiapkan presentasinya.
Sebelum rapat dimulai mereka sudah berada di ruang rapat.
Ternyata dari perusahaan lain juga ada di sana. Sita menarik napas panjang dan membuangnya perlahan. Diremas-remas jemarinya yang sudah keringat. Dadanya berdebar.
 "Semoga  aku bisa dan tidak grogi," monolognya di hati.
Saat itu CEO belum mengenal Sita. Dia bertanya kepada sekretarisnya.
"Siapa gadis yang di ujung sana? Saya belum pernah melihatnya," tanya CEO dengan berbisik.
Sekretaris menjelaskan bahwa Sita pegawai baru.
Tepat jam 10.00 WIB rapat pun di mulai. Sekretaris menyambut peserta rapat  dengan senyum di bibirnya.
Kini giliran Sita mempresentasikan laporan kerjanya dan ide yang didapatnya untuk kemajuan perusahaan tempat dia bekerja.
Peserta rapat dengan takjub memperhatikan kelincahan menyampaikan presentasinya dan ide yang disampaikannya.
Usai mempresentasikan laporannya, semua bertepuk tangan dengan gembira.
Sita merasa bebannya yang sangat berat tetiba hilang. Lantunan doa terucap di bibirnya.
Rapat pun selesai semua peserta rapat berangsur-angsur meninggalkan ruang rapat.
"Selamat ya Sita, kamu hebat dan luar biasa," sapa seseorang mengagetkan Sita.
Sita menoleh orang yang menyapanya.
"Eh, kamu Kevin, ternyata kamu di sini juga?" jadi malu," ucap Sita tersipu malu.
"Kami di undang dari perusahaan sebelah," Kevin menjelaskan.
Kevin mengajak Sita makan siang ke restauran terdekat. Tetapi Sita menolaknya dengan alasan sudah membawa bekal.
Kevin pun pamit dan meninggalkan Sita.
Di ruang CEO, Amir terpesona akan kecantikan Sita dan kepintarannya.
Bersambung....
Jakarta, 29 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H