"Benar Mbak, kan hanya mbak yang masih muda di mobil ini," balasnya.
Sita tersipu malu, keringatnya mulai bercucuran.
"Pak sopir, berhenti ya di halte depan," pinta Sita.
Gegas dia beranjak dari bangkunya melanglah turun . Disodorkannya ongkos kepada Pak sopir.
"Terima kasih ya Pak," ucapnya.
Dipercepat langkahnya, keringatnya semakin banyak. Tangannya basah karena keringat.
"Aduh, siapa ya laki-laki itu? Aku belum pernah melihatnya," monolognya di hati.
Sesampai di rumah dia melihat pintu rumah sudah terbuka, ternyata Ibu Sita sudah menunggu kedatangannya.
"Ibu Sita pulang... ," ucapnya sembari menyamami dan mencium punggung tangan ibu dan bapaknya.
"Bagaimana Nak, pengalaman pertama kerja di kantor? apa mereka baik-baik? tanya Ibu Sita.
"Aku suka Bu, mereka baik-baik kok Bu!"
Wajah ceria tampak di wajah ibu Sita, dia senang mendengar pengakuan dari putri bungsunya.