Bu Sita merebahkan tubuhnya kembali walau pikirannya masih kepada Ridwan.
Suara ayam di pagi hari membangunkan Ibu Sita.
Sita aru saja bangun dari tidurnya, lantunan doa terucap dibibirnya. Usai berdoa Sita tak lupa merapikan tempat tidurnya. Ia bergegas melangkah ke dapur.
Ternyata ibunya sudah bangun lebih dahulu.
"Selamat pagi Bu, ternyata ibu sudah bangun," ucapnya sopan.
Dia pun membantu ibunya mencuci sayuran.
Masak sudah selesai, Sita meminta ibunya segera membersihkan tubuhnya.
Bersambung....
Jakarta, 11 Oktober 2233
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!