"Pak, Bu, Sita pergi dulu," Sita berpamitan sembari menyalami dan mencium punggung tangan kedua orang tuanya.
Sita pun melangkah ke luar meninggalkan Bapak dan Ibunya.
Tetiba, ibu Sita menghela napas panjang. Bu Sita pun duduk di kursi makan. Bapak Sita gegas menghampiri Ibu Sita.
"Ada apa Bu, nengapa kamu sedih? tanya Bapak Sita.
Ibu Sita tak bisa menahan sedihnya, ia pun menumpahkan kesedihannya dengan berurai air mata.
Ibu Sita sangat merindukan anak sulungnya yang sudah lama merantau. Mereka tidak tahu kabarnya. Semenjak kepergiannya sekali pun tiak pernah pulang.
Bersambung....
Jakarta, 7 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H