Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Permintaan Dikabulkan

7 September 2023   15:33 Diperbarui: 7 September 2023   15:42 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Permintaan di Kabulkan

Menggapai Harapan-21

@Cerpen

Kedua orang tua Sita juga ingin anaknya melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi namun, keadaanlah yang membuat sehingga Sita tidak bisa ke SMP.
Aduh, bagaimana ya kalau Sita jadi ikut tinggal di rumah saya, pasti nanti kasih sayang Bapak dan Ibu berkurang deh sama aku," gumamnya murung.

Jingga tidak mau kasih sayang kedua orang tuanya terbagi sama Sita, sementara Sita adalah sepupunya. Terdengar suara mobil masuk ke halaman rumahnya, Jingga melangkah mendekat pintu. Disibaknya sedikit horden jendela mengintip keluar ingin memastikan kehadiran Sita. Ibu Murni keluar dari Mobil diikuti Pak Narto di belakangnya.

"Loh, kenapa hanya bapak dan ibu, Sita tidak ada," Jingga bermonolog di benaknya.

Antara senang dan tanda tanya, Jingga membukakan pintu menyambut kedatangan Bapak dan Ibunya.

Bapak, ibuuu, Jingga kangen," Jingga menyalami kedua orangtuanya dan menciumi punggung tangan mereka.

Jingga memeluk erat ibunya rasa rindu membuncah di benaknya. Bu Mirna membalas pelukan anaknya lalu mengusap kepala Jingga.

Tetiba Jingga melepas pelukannya.

"Bu, Sita mana kok tidak ikut," tanyanya mengerutkan keningnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun