Â
"Bukankah itu Pakde dan Bude," monolognya di hati.
Â
Klek, kreek.
Â
Pintu terbuka.
Â
"Pakde, Bude, sudah lama datang? ayo masuk," sapanya sopan sembari menyalami kedua tamunya. Sita menyilakan mereka duduk. Dia bergegas ke dapur dan kembali dengan membawa dua gelas teh manis di nampan.
Â
"Silakan diminum Pakde dan Bude. Sebentar Sita tinggal ya, Sita akan memangil Bapak dan Ibu," tuturnya dengan sopan.
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!