Dari ruang tamu mama Rika memperhatikan anaknya.
"Hai, Nak! Kenapa wajahmu murung apa yang terjadi? Tanya mamanya heran. Tidak biasanya anaknya begitu.
"Ya, Ma, aku tidak suka Citra mengajak Sita belajar kelompok di rumahnya Sabtu besok!"
"Anak mama yang cantik, tidak bagus begitu, kita harus berteman kepada semua orang, tidak boleh pilih kasih ya Nak," nasihat Ibu Rika sembari mengelus lembut rambut Rika yabg terurai.
Rika belum menerima nasihat mamanya, wajahnya masih murung.
Sinar jingga memburat di senja itu, Citra bersenandung kecil, suka cita menyelimuti hatinya. Terbayang Sabtu besok teman-temannya datang belajar kelompok. Dibersihkannya meja dan kursi tempat mereka belajar kelopmpok. Ia menghampiri Ibunya yang sedang duduk di sofa, sembari melihat benda pipih yang di tangannya.
"Hai, Bu, sudah pulang rupanya," ucapnya sembari menempel duduk di samping Ibunya.
"Hai, juga Nak Citra, ibu lihat hari ini kamu senang sekali! bahkan bersih-bersih lagi," goda Ibunya.
"Ya, Bu, besok Sabtu teman-teman mau belajar kelompok di rumah kita," jelas Citra manja.
"Baiklah Nak, belajar yang benar, besok Bibi akan menyiapkan makanan untuk teman-temannya."
Citra melengkungkan bibirnya.