Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sahabat Kecil yang Istimewa

31 Juli 2023   00:36 Diperbarui: 31 Juli 2023   00:39 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahabat Kecil yang Istimewa

Aku mempunyai teman yang istimewa. Temanku bernama Shella. Dia istimewa karena memiliki kekurangan. Sejak bayi Shella tidak dapat melihat. Walau dia tidak dapat melihat, semangatnya tidak pernah pudar. Setiap Minggu selalu hadir di Gereja. Dia sering diejek sama teman-temannya.

"Hei, buta, buta, kamu tidak dapat melihat," ejek temannya saat bertemu.

Namun, dia tidak pernah menghiraukan mereka. Shella selalu berdoa dan memaafkan teman-teman yang mengejeknya. Saat aku ke gereja aku melihat Shella sedang berdoa kepada Tuhan. Setiap minggu saat di gereja aku selalu melihat dia berdoa di gereja.

Pulang gereja aku melihat teman sedang mengejeknya. Aku menghampiri mereka. Ternyata teman-teman Derin.

"Hai Derin, apa yang kalian lakukan? kamu tidak boleh seperti itu. Aku lihat kalian selalu mengejek Shella. Kalau kamu menjadi Shella mau tidak diperlakukan seperti itu," kataku menasihati Derin dan teman-temannya.

Aku menghampiri Shella, kuraih tangannya dan mengajak dia pergi dari hadapan mereka yang mengejek Shella. Kami pun melangkah menuju rumahnya yang tidak jauh dari gereja. Kesedihan hinggap di benakku. Tidak terasa linagan air mata membasahi pipiku.

Hari Minggu berikutnya aku tersentak, bola mataku membulat sempurna saat kulihat Shella duduk di depan gereja dengan memainkan piano. Ternyata dia terpilih mengiringi pemandu lagu. Jemari tangannya dengan lihai dan lembut menari-nari di atas tuts pianonya. Rasa haru menyeliputi hatiku.

"Hebat sekali si Shella, walau dia tidak dapat melihat namun, dia mempunyai bakat yang luar biasa. Aku tidak menyangka kalau Shella pintar bermain piano," gumamku di hati.

Aku terkagum-kagum melihatnya. Derin dan teman-temannya yang melihat penampilan Shella juga heran dan terkagum-kagum, akhirnya mereka menghampiri.

"Shella, ternyata kamu hebat dan luar biasa, kami meminta maaf ya, selama ini kami mengejek kamu," ungkap Derin.

Teman-teman Derin melangkah menghampiri Shella, dan meminta maaf.

"Maafkan kami ya Shella, kami mau berteman denganmu," ucap mereka sambil menyalami tangan Shella.

"Baiklah teman-teman, aku tidak pernah membenci, aku memaafkan kalian semua," balas Shella dengan melempar senyum kepada Derin dan teman-temannya.  

Aku dan Shella sahabat yang saling mengasihi. Aku sangat manyayanginya. Walau Shella tidak dapat melihat tetapi dia mempunyai kelebihan dari teman-temannya, dia dipakai oleh Allah menjadi teman sekerja dalam melayani di gereja.

Jakarta, 30 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun