Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rinai dan Petir Merajai di Malam yang Gelap

19 Juli 2023   17:43 Diperbarui: 19 Juli 2023   17:46 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dituangnya air hangat ke dalam gelas kemudian diteguknya hingga habis. Sudah kebiasaan Bu Lia minum dua gelas hangat setiap dia bangun pagi. 

Bu Lia menghampiri adik iparnya lalu mengupas wortel dan kentang. Mereka akan masak sayur sop untuk bekal mereka di jalan nanti.

Beberapa saat kemudian Bu Lia dan iparnya sudah selasai memasak. Bu Lia lebih dahulu membersihkan tubuhnya. Adik ipar menyajikan makanan di meja makan.

"Hm, segar sekali mandi pagi," ungkapanya sembari mengayunkan langkahnya ke kamar ingin membangunkan kedua anaknya. Air panas untuk mandi kedua anaknya.

"Nak Osal bangun, mama sudah siapkan air hangat yok," kata Bu Lia sembari memeluk tubuh Osal.

Tetiba Osal teriak histeris, membuat Bu Lia tersentak.

 

Jakarta, 19 Juli 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun