Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menunggu Panggilan

29 Juni 2023   23:50 Diperbarui: 30 Juni 2023   00:14 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah mendaftar mereka harus menunggu panggilan dokter.

Bi Kirin tampak gelisah, dirangkulnya Wulan yang masih demam. Tetiba nama Wulan dipanggil. Gegas Bi Kirin menuntun Wulan.

"Ayo, Nak, kita masuk," ajak Bi Kirin.

Bi Kirin mengetuk pintu ruang dokter.

"Ayo, Bu silakan masuk, apa yang dirasakan," tanya dokter.

Wulan menjelaskan penyakit yang dirasakannya.

Dokter pun memeriksa Wulan yang berbaring di tempat tidur pasien.

"Oh, demamnya hanya kecapaian saja Bu, tidak ada yang perlu dikuatirkan," ucap doker yang memeriksa.

"Syukurlah dok." Kini hatiku tenang!"

Lega hati Bi Kirin mendengar penjelasan dokter, Wula keponakannya hanya sakit biasa.

Dokter memberi resep obat untuk ditebus di apotik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun