oleh Seir Haidah Hasibuan
Tak Seorang pun Sanggup Melawanmu
Aromamu menyebar bebas keseluruh jagat raya
Namun aromamu, bukanlah aroma yang menyegarkan
Kehadiranmu tiada yang tahu, bahkan
kepergiamu juga tiada yang tahu
Tak seorang pun  sanggup melawanmu
Engkaulah Covid-19
/
Segala upaya menjadi utama, agar engkau
lenyap dari pelataran bumi ini
Aromamu membuat insan tiada berdaya.
Satu-persatu engkau buat insan hilang ingatan,
terbujur kaku di pembaringan untuk selamanya.
/
Jeritan tangis terdengar menusuk hati.
Kehadiranmu membuat insan menjadi jenuh tidak karuan.
Hendak melangkah ke alam bebas, engkau sudah menanti.
Rasa kuatir menyelimuti raga setiap insan
Akhirnya meringkuk di istina yang mungil,
menanti sampai engkau lenyap dari jagat raya ini
/
Lembayung memancarkan keindahan warnanya,
kembali insan melakukan kegiatan dalam keseharian
Sampai mentari menyurutkan dirinya kembali ke pusarannya,
terlihat gulita menyelimuti alam semesta
/
Insan kembali kepada senyapnya malam,
kejenuhan mereda di alam bawah sadar.
"Oh, akan kah ini berlalu?"
Ingin hati bersapa kawan sejawat, tawa,
canda, serasa penat hilang dari raga ini.
/
Tiada daya insan ini lemah, berdoa haruslah pasti.
Dialah sang pemilik waktu, tiada yang
tersembunyi dihadapan-Nya.
Walau si Covid merajalela, Ia Maha tahu.
Mungkin inilah cara, hingga insan di alam ini,
sujud bersimpuh kepada-Nya.
Jakarta, 16 Juni
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H