Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malam Terakhir

11 Juni 2023   13:09 Diperbarui: 11 Juni 2023   13:12 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sabil melangkah, kucoba mengingat-ingat, ternyata benar dia kakak kelasku. Sejak saat itu, kami selalu lajan bersama. Sepertinya dia suka denganku namun, aku belum berani menerimanya. Lima bulan sudah kebersamaan kami. Sabtu malam dia datang ke rumahku.

"Lin, aku mau pamit, tunggu kedatanganku ya, kita akan membina rumah tangga," tetiba dia berucap sembari menggemgam kedua tanganku.

Netraku mulai berkaca-kaca, buliran bening berjatuhan membasahi pipiku.

Baik, Mas, jangan lupa denganku," balasku sambil mengusap pipiku yang basah.

Seiring berjalannya waktu, kabar berita tidak kunjung datang. Setelah kutahu khabar terakhir ternyata dia telah tiada.
Jakarta, 11 Juni 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun