Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Bercengkarama Melepas Rindu

31 Mei 2023   23:21 Diperbarui: 31 Mei 2023   23:28 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penantian di ujung Rindu-12

Lebih kurang 3 tahun mereka tidak berkunjung ke rumah Kakek dan Nenek Lory di Jakarta.

Kini mereka sudah bertemu dan saling merangkul. Penantian di ujung rindu yang dirasakan Kakek dan Nenek kini telah terobati. Tidak ada kata lain yang terucap selain rasa bahagia.

"Pasti kalian sudah lapar, mama sudah masak kesukaan kalian. Ayam kampung, ikan mas dan sayur sop kesukaan cucu.

"Kangen bangat masakan mama. Ini yang kutunggu-tunggu," ungkap Lia. Senyum sumringah terpacar di wajah Lia sat melihat makanan yang tersaji di meja makan.

"Ya sudah, supaya tidak berlama-lama, kakek pimpin doa makan terlebih dahulu," Nenek menimpali.

Gegas kedua cucu melipat tangan dan menutup mata diikuti semua anak-anak kakek dan nenek. Kakek melantunkan doa ucap syukur yang sudah mempertemukan anak dan kedua cucunya dengan selamat. Usai berdoa mereka pun makan dengan lahapnya. Sesekali terdengar gelak-tawa di meja makan. Lori yang bersuia 6 tahun sudah bisa makan sendiri.

"Nek, Lory makan sendiri saja, sudah bisa kok nek," seru Lory sambil mendongakan wajahnya arah nenek.

"Oh, pintar sekali cucu nenek," ujar nenek bangga.

Usai makan mereka masih duduk melingkari meja makan sambil bercengkrama melepas rindu dan berkisah selama perjalanan dari Medan ke Jakarta. Lory beranjak dari kursinya menghampiri paman dan tantenya.

"Paman gendong," ucapnya manja.

Selama dua minggu pamannya pernah tinggal bersama mereka di Medan, sehingga Lory sangat dekat dengan pamannya yang bernama David. Dengan senang hati  Paman David menyambut keponakannya. Begitu juga dengan Tante Mila.

Kedatangan mereka ke Jakarta ingin menghadiri pernikahan adik Lia yang akan di adakan dua minggu mendatang. Mereka sengaja naik mobil dari Medan agar bisa digunakan saat di Jakarta. Juga ingin menikmati keindahan alam selama di perjalanan.

"Wah, menantu terbang ya bawa mobilnya bisa sampai di Jakarta dalam waktu 3 hari. Sementara kalian istirahat dulu di rest area pukul 23 sampai pukul 03. 00 pagi," timpal nenek bercanda. Gelak tawa terdengar riuh.

"Tidak juga Ma," balas menantu sambil tersipu malu.

 Tetiba Osal berteriak dengan nyaring sambil bergaya lucu, sehingga membuat mereka semua tertawa.

"Wah, Osal pintar juga melawak ya," Imbuh kakek.

Malam semakin larut bulan mengiasi kegelapan dengan cahayanya yang terang benderang, kerlap-kerlip bintang menambah keindahan alam di malam itu.

"Ma,Pa, besok kita sambung lagi ya ceritanya, sudah lelah sekali," ungkap Lia.    

 "Baiklah anak-anak dan cucu nenek, mari kita tidur, lagi pula sudah larut malam."  Satupersatu mereka beranjak dari kursinya menuju kamar masing-masing.

 

"Selamat bobok Lory dan Osal," ucap nenek. Gegas nenek menghampiri kedua cucunya lalu menggendong mereka bergantian. Ciuman nenek mendarat di pipi dan kening mereka. Paman David dan Tante Mila menuntun mereka menunuju kamar yang ada di lantai atas.

 

Jakarta, 31 Mei 2023

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun