Penantian di ujung Rindu-12
Lebih kurang 3 tahun mereka tidak berkunjung ke rumah Kakek dan Nenek Lory di Jakarta.
Kini mereka sudah bertemu dan saling merangkul. Penantian di ujung rindu yang dirasakan Kakek dan Nenek kini telah terobati. Tidak ada kata lain yang terucap selain rasa bahagia.
"Pasti kalian sudah lapar, mama sudah masak kesukaan kalian. Ayam kampung, ikan mas dan sayur sop kesukaan cucu.
"Kangen bangat masakan mama. Ini yang kutunggu-tunggu," ungkap Lia. Senyum sumringah terpacar di wajah Lia sat melihat makanan yang tersaji di meja makan.
"Ya sudah, supaya tidak berlama-lama, kakek pimpin doa makan terlebih dahulu," Nenek menimpali.
Gegas kedua cucu melipat tangan dan menutup mata diikuti semua anak-anak kakek dan nenek. Kakek melantunkan doa ucap syukur yang sudah mempertemukan anak dan kedua cucunya dengan selamat. Usai berdoa mereka pun makan dengan lahapnya. Sesekali terdengar gelak-tawa di meja makan. Lori yang bersuia 6 tahun sudah bisa makan sendiri.
"Nek, Lory makan sendiri saja, sudah bisa kok nek," seru Lory sambil mendongakan wajahnya arah nenek.
"Oh, pintar sekali cucu nenek," ujar nenek bangga.
Usai makan mereka masih duduk melingkari meja makan sambil bercengkrama melepas rindu dan berkisah selama perjalanan dari Medan ke Jakarta. Lory beranjak dari kursinya menghampiri paman dan tantenya.
"Paman gendong," ucapnya manja.