Bu Lia meraih termos untuk membuatkan minuman kepada Pak Hery. Anak-anak mereka masih tertidur pulas, hingga Bu Lia tidak prlu membuat minuman mereka.
"Pak, ini minumlah dulu, semoga hari ini perjalanan lancar," tutur Bu Lia sambil menyodorkan gelas kepada Pak Hery.
Dari kejauhan sinar mentari terlihat dari celah-celah pohon yang rindang menerangi perjalanan mereka. Terkadang sinar mentari terihat menyeruak, sebentar menghilang dari pandangan mata. Mereka sudah masuk ke dalam hutan. Tikungan tajam banyak mereka lalui. Dengan hati-hati Pak Hery menyetir mobilnya. Jalanan masih sepi hanya beberapa mobil yang melintas.
Dret, dret, Â HP Bu Lia berbunyi. Gegas Bu Lia meraih HP yang disimpan di laci mobil. Tertera nama Ibunya. Dia pun membuka chat di WAnya.
"Ma, kami baik-baik saja, ini sudah melewati daerah Jambi dan menuju Palembang," balasnya di WA. Lega rasa ibunya membaca balasan dari Bu Lia.
Mentari semakin menyebarkan warna indahnya menerangi persada. Sembari melajukan mobilnya Bu Lia mengarahkan netranya mencari resatauran. Tidak lama berselang restauran ditemukan.
"Pa, di sana ada restauran kita berhenti dulu sudah lapar bangat nih," imbuh Bu Lia mengingatkan suaminya.
Pak Hery membelokan mobil masuk ke parkiran restauran. Bu Lia membangunkan kedua anaknya.
"Kak Lory, bangun yok, kita mau makan nak," seru Bu Lia sembari mengusap tubuh anaknya.
"Kita sudah sampai ya Ma," balas Lory dengan senang.
"Belum Kak, kita mau makan dulu, rumah bibi masih jauh nanti kita mampir ke sana biar kalian main sama Bang Jotan," jelas bu Lia.