Pengguna media sosial dapat mengaksesnya melalui jaringan internet tanpa biaya yang besar dan alat yang mahal, meskipun aksesnya lambat dan dapat mengaksesnya sendiri tanpa pegawai. Sebagai pengguna media sosial, kita mempunyai kebebasan untuk mengedit, menambah, dan mengubah berbagai konten, termasuk teks, gambar, video, Â dan grafik.
Pada saat ini, pengguna internet yang awalnya hanya menggunakan YouTube, lambat laun mulai menggunakan TikTok di ponsel pintarnya. Dan tidak butuh waktu lama bagi popularitas YouTube untuk menyaingi TikTok dalam hal jumlah pengguna dan waktu tonton. Pengguna YouTube di Indonesia, khususnya anak muda, cenderung lebih banyak menghabiskan waktunya di TikTok dibandingkan YouTube.Â
Hal ini disebabkan oleh kemampuan TikTok dalam menciptakan tren dan viralitas yang dihasilkannya. Dengan perubahan jumlah yang signifikan tersebut, YouTube nampaknya terganggu dengan kehadiran TikTok.
Sebagai Mahasiswa yang terobsesi dengan tren dan konten viral, otomatis para Mahasiswa mengembangkan kebiasaan menghabiskan lebih banyak waktu di TikTok dibandingkan di YouTube. Kebiasaan ini juga pernah diamati oleh salah satu mahasiswa ilmu kesehatan Universitas 'Aisyiyah Surakarta yang kerap mengakses TikTok untuk hiburan di waktu senggang dan di sela-sela perkuliahan.Â
TikTok bukan sekadar hiburan, tapi juga awal penyebaran informasi. Berdasarkan pengamatan penulis, Mahasiswa di Universitas 'Aisyiyah Surakarta cenderung berdiskusi tentang hal-hal yang sedang tren di TikTok dan mendapatkan informasi lain yang unik dan ringkas. YouTube bukan lagi satu-satunya sumber pilihan. Mahasiswa lebih memilih format konten pendek TikTok karena kebutuhan akan hiburan dan informasi yang cepat dan efisien.
 Selain siswa sudah familiar dengan format video vertikal yang disediakan TikTok, format vertikal ini juga cocok dengan fitur scrolling untuk mengakses video yang disediakan TikTok. FYP (For You Page), sebuah format baru untuk jendela aplikasi, memungkinkan para pengguna merasa puas menghabiskan waktu di TikTok karena konten yang ditampilkan di FYP (For You Page) mencakup topik yang sesuai dengan minat dan preferensi mereka.Â
Jendela FYP (For You Page) ini terus menampilkan konten yang disesuaikan dengan minat Anda dan tampak memiliki video yang tidak terbatas. Pengguna cukup terus menggulir untuk menemukan konten yang diinginkan.Â
Format baru yang dipromosikan oleh TikTok ini telah menyebabkan perubahan preferensi pengguna dalam hal kebiasaan akses dan cara mereka mengakses sumber informasi. Untuk media yang menyajikan konten singkat dan mencerminkan minatnya, Mahasiswa cenderung lebih memilih fitur scrolling dibandingkan metode lama seperti mencari informasi menggunakan kolom pencarian yang disediakan platform.Â
Kemampuan beradaptasi TikTok menyebabkan perubahan preferensi pengguna saat memilih platform. Pengguna mendapatkan pengalaman hiburan baru melalui TikTok. Pasalnya, berbagai kemajuan teknologi memungkinkan TikTok memberikan lebih banyak informasi dan menyampaikan informasi lebih cepat dalam bentuk konten yang lebih ringkas dan berulang.
Di era digitalisasi dan internet, penyediaan informasi menjadi sangat cepat. Hal ini juga menjawab kebutuhan informasi yang sangat tinggi. Namun, bukan hanya kecepatan, keakuratan, dan informasi detail saja yang di perlukan. Oleh karena itu, pengguna biasanya menggunakan dua platform serupa, karena satu platform saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.Â
Misalnya saja pemanfaatan YouTube dan TikTok untuk kebutuhan informasi audiovisual. Tren mengakses platform TikTok disebabkan oleh kebutuhan pengguna akan penyampaian informasi yang lebih cepat dan format informasi yang lebih ringkas dari TikTok.Â