Mohon tunggu...
SEHAT SIREGAR
SEHAT SIREGAR Mohon Tunggu... Polisi - STAF BAGIAN LOGISTIK POLRES METRO BEKASI

Memulai hari dengan disiplin dan beraktifitas penuh semangat sehingga menimbulkan energi positif dalam menjalani aktifitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bentuk dan Dampak Disrupsi Teknologi dalam Manajemen Persediaan/Logistik/Rantai Pasok

12 Oktober 2022   23:59 Diperbarui: 13 Oktober 2022   00:35 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Revolusi Industri 4.0 dalam Supply Chain Management 

Pada era digital saat ini, perusahaan telah menggunakan aplikasi yang bisa menangani kinerja rantai pasokan atau supply chain. penerapan aplikasi memanfaatkan teknologi informasi berbasis internet yang disimpan dalam aplikasi Cloud Drive akun google yang ada pada perangkat Handphone sehingga memudahkan pengguna atau pemilik akun untuk mengakses seluruh data atau aktivitas manajemen persediaan / logistik / rantai pasok perusahaan sehingga Teknologi telah mengubah cara manusia dalam melaksanakan banyak pekerjaan mulai dari berkomunikasi, bertransaksi, melakukan produksi, berinovasi, hingga bepergian. 

Dengan kata lain, seseorang bekerja tidak terbatas akan tempat, ruang dan waktu. Semua aktifitas bisa dilakukan pada saat kapan dan dimanpun. Setiap perkembangan kegiatan perusahaan dapat diselesaikan melalui teknologi digital menggunakan telepon cerdas (handphone) untuk mempercepat sebuah proses. 

Dengan teknologi, manusia bisa melakukan penghematan dengan sumber daya yang dimiliki sehingga bisa merangkap jabatan dalam satu waktu sekaligus, seperti sebagai owner, sebagai manajer operasional, sebagai direktur dalam melaksanakan transaksi perusahaan. 

Sehingga dalam melaksanakan aktifitas perusahaan bisa menghemat anggaran biaya pengeluaran perusahaan karena sudah menerapkan sistem digitalisasi pada aplikasi Cloud Drive Handphone. Semua aktifitas pemesanan dari customer (pelanggan) dan pengeluaran barang bisa dilakukan dengan satu genggaman telepon cerdas (handphone).

Perusahaan akan terkait dengan pergerakan, pengolahan, pemasaran bahan (material), transaksi, dan pertukaran informasi (data). Dengan aplikasi Cloud Drive, maka gaya-gaya tersebut mengalami perubahan, khususnya setelah memasuki tahap baru revolusi teknologi industri yang disebut dengan Industry 4.0 atau smart industri (industri cerdas). 

Dengan adanya aplikasi Cloud Drive ini menjadi revolusi yang secara mendasar bisa mengubah cara hidup, cara bekerja, dan cara berhubungan satu sama lain. Perubahan tersebut ternyata sangat dramatis dan terjadi pada kecepatan eksponensial dibandingkan dengan revolusi industri sebelumnya. 

Keunikan dari industri 4.0 dibandingkan pendahulunya adalah pengaplikasian kecerdasan buatan atau artificial intelligence, menggantikan tenaga manusia sehingga lebih murah, efektif, dan efisien. Revolusi Industri 4.0 pada prinsipnya dipergunakan untuk memberdayakan peran digitalisasi yang melibatkan integrasi informasi dari berbagai sumber.

Dengan digitalisasi perusahaan teknologi yang paling banyak digunakan adalah Internet of Things (IoT), Internet of Service (IoS), dan Internet of People (IoP). Teknologi tersebut bertumpu pada Sistem Fisik Cyber atau Cyber Physical Systems. 

Dengan sistem tersebut, entitas komunikasi dalam lingkungan Industri 4.0 akan saling bertautan satu sama lain dan memanfaatkan data dari produsen tanpa dibatasi oleh sekat. Setiap pihak yang berkepentingan akan memperoleh informasi dan data yang relevan setiap saat. 

Selanjutnya, segala hal dapat dilihat perkembangannya, seperti kondisi yang terjadi dalam rantai pasokan, pengolahan sumber daya, transportasi, perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi usaha.

Dengan digital, informasi siklus perusahaan dapat dilihat oleh siapapun sehingga customer baru yang menginginkan kerjasama dengan perusahaan kita bisa mendapat informasi sedetil mungkin sehingga menimbulkan keyakinan akan kemampuan perusahaan dalam menyediakan kebutuhan yang dipesan /  diminta customer tersebut. 

Dan hal yang paling penting adalah informasi tentang customer tetap dan tingkat kemampuan menyelesaikan pekerjaan dengan harga yang kompetitif dan teknologi yang tidak jauh beda kualitasnya dengan kelas eropa, sehingga customer menjatuhkan pilihan dan menjalin kerjasama dengan perusahaan kita.

Teknologi Revolusi Industri 4.0 juga mengakibatkan pola komunikasi menjadi berubah, teknologi sebelumnya interaksi hanya terbatas pada antar manusia (Customer to Customer/C2C). Tetapi saat ini setelah digitalisasi perusahaan terjadi interaksi antara manusia dengan mesin (Costumer to Machine/C2M) dan juga interaksi antara mesin dengan mesin (Machine to Machine/M2M). Perubahan budaya baru terjadi selalu berirama dengan wawasan, cara pandang, kondisi ekonomi, perilaku manusia.

Teknologi Revolusi industri 4.0 telah membawa beberapa manfaat yang jelas dan relevan untuk meningkatkan fleksibilitas, mutu, efisiensi, dan produktivitas. 

Revolusi ini tentunya memungkinkan kustomisasi massal bagi perusahaan untuk memenuhi permintaan pelanggan, menciptakan nilai melalui pengenalan produk secara terus menerus, dan memberikan layanan. 

Jika dilihat dari kolaborasi antara mesin dan manusia yang pasti dapat mempengaruhi kondisi sosial dalam lingkungan kerja seperti optimalisasi pengambilan keputusan.

Teknologi Revolusi Industri 4.0 akan mewakili kemajuan pada tiga poin penting, yaitu digitalisasi produksi, sistem untuk akuisisi data, dan situs dalam rantai pasokan yang komprehensif. Dengan budaya baru beradaptasi dari supply chain dan logistik menjadi sebuah keharusan agar perusahaan dapat bertahan dan terus tumbuh berkembang. 

Industri 4.0 harus dapat menjalankan fungsi logistik, sehingga supply chain akan tetap menjadi bagian penting dari pergerakan barang, informasi, dan mesin. Perusahaan harus mencari cara yang lebih efektif untuk menyimpan, melacak, menganalisis, dan memahami besarnya data yang akan dihasilkan nantinya. 

Adanya IoT dan revolusi industri 4.0 tentunya akan sangat membantu kinerja Supply Chain Management atau SCM. IoT sebagai salah satu tanda revolusi industri 4.0 ikut mempengaruhi proses dalam manajemen rantai pasok atau Supply Chain Management (SCM) untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan. Perusahaan akan terbantu karena dapat mewujudkan manfaat kompetitif yang berkelanjutan.

Pada Supply Chain Management, ada kalanya perusahaan mengalami banyak hal yang berdampak pada proses produksi. Misalnya dari kondisi persediaan, pergudangan, supplier, dan ketepatan waktu. Untuk mengatasi beberapa masalah yang mungkin terjadi dalam sistem SCM, penerapan Internet of Things (IoT) dinilai sangat membantu karena teknologi yang digunakan juga semakin Smart. 

Digitalisasi perusahaan dengan cara pengembangan Industri 4.0 dalam SCM dan logistik dapat dilakukan mengikuti aspek yang  mencakup perencanaan sumber daya, sistem manajemen gudang, sistem manajemen transportasi, sistem transportasi cerdas, dan keamanan informasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun