Dengan digital, informasi siklus perusahaan dapat dilihat oleh siapapun sehingga customer baru yang menginginkan kerjasama dengan perusahaan kita bisa mendapat informasi sedetil mungkin sehingga menimbulkan keyakinan akan kemampuan perusahaan dalam menyediakan kebutuhan yang dipesan / Â diminta customer tersebut.Â
Dan hal yang paling penting adalah informasi tentang customer tetap dan tingkat kemampuan menyelesaikan pekerjaan dengan harga yang kompetitif dan teknologi yang tidak jauh beda kualitasnya dengan kelas eropa, sehingga customer menjatuhkan pilihan dan menjalin kerjasama dengan perusahaan kita.
Teknologi Revolusi Industri 4.0 juga mengakibatkan pola komunikasi menjadi berubah, teknologi sebelumnya interaksi hanya terbatas pada antar manusia (Customer to Customer/C2C). Tetapi saat ini setelah digitalisasi perusahaan terjadi interaksi antara manusia dengan mesin (Costumer to Machine/C2M) dan juga interaksi antara mesin dengan mesin (Machine to Machine/M2M). Perubahan budaya baru terjadi selalu berirama dengan wawasan, cara pandang, kondisi ekonomi, perilaku manusia.
Teknologi Revolusi industri 4.0 telah membawa beberapa manfaat yang jelas dan relevan untuk meningkatkan fleksibilitas, mutu, efisiensi, dan produktivitas.Â
Revolusi ini tentunya memungkinkan kustomisasi massal bagi perusahaan untuk memenuhi permintaan pelanggan, menciptakan nilai melalui pengenalan produk secara terus menerus, dan memberikan layanan.Â
Jika dilihat dari kolaborasi antara mesin dan manusia yang pasti dapat mempengaruhi kondisi sosial dalam lingkungan kerja seperti optimalisasi pengambilan keputusan.
Teknologi Revolusi Industri 4.0 akan mewakili kemajuan pada tiga poin penting, yaitu digitalisasi produksi, sistem untuk akuisisi data, dan situs dalam rantai pasokan yang komprehensif. Dengan budaya baru beradaptasi dari supply chain dan logistik menjadi sebuah keharusan agar perusahaan dapat bertahan dan terus tumbuh berkembang.Â
Industri 4.0 harus dapat menjalankan fungsi logistik, sehingga supply chain akan tetap menjadi bagian penting dari pergerakan barang, informasi, dan mesin. Perusahaan harus mencari cara yang lebih efektif untuk menyimpan, melacak, menganalisis, dan memahami besarnya data yang akan dihasilkan nantinya.Â
Adanya IoT dan revolusi industri 4.0 tentunya akan sangat membantu kinerja Supply Chain Management atau SCM. IoT sebagai salah satu tanda revolusi industri 4.0 ikut mempengaruhi proses dalam manajemen rantai pasok atau Supply Chain Management (SCM) untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan. Perusahaan akan terbantu karena dapat mewujudkan manfaat kompetitif yang berkelanjutan.
Pada Supply Chain Management, ada kalanya perusahaan mengalami banyak hal yang berdampak pada proses produksi. Misalnya dari kondisi persediaan, pergudangan, supplier, dan ketepatan waktu. Untuk mengatasi beberapa masalah yang mungkin terjadi dalam sistem SCM, penerapan Internet of Things (IoT) dinilai sangat membantu karena teknologi yang digunakan juga semakin Smart.Â
Digitalisasi perusahaan dengan cara pengembangan Industri 4.0 dalam SCM dan logistik dapat dilakukan mengikuti aspek yang  mencakup perencanaan sumber daya, sistem manajemen gudang, sistem manajemen transportasi, sistem transportasi cerdas, dan keamanan informasi.