Mohon tunggu...
Sefty Anggraeni
Sefty Anggraeni Mohon Tunggu... Guru - GURU

Menjadi seorang guru merupakan hal yang sangat membanggakan buat saya, karena guru merupakan tonggak penting dalam suatu pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice: Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik pada Pelajaran Kimia (Asam Basa) dengan Model Pembelajaran PBL

7 Maret 2024   11:38 Diperbarui: 7 Maret 2024   12:02 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pihak yang Terlibat dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran

  • Terkait dengan pihak yang terlibat dalam kegiatan praktik pembelajaran ini dapat dilihat dari tantangan yang dihadapi oleh guru saat pembelajaran, yaitu selain guru yang menjadi peran utamanya, peserta didik kelas XI MIPA 1 juga merupakan peran utama yang terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran. Selain itu, peran serta dari teman sejawat (Guru kimia, guru biologi, guru fisika, dan guru ekonomi) yang merupakan rekan diskusi dalam membantu menyusun rencana praktik pembelajaran ini juga mempunyai peranan yang sangat penting untuk membantu mengatasi tantangan yang ada selama kegiatan praktik pembelajaran. Tak lupa juga peran serta dari Kepala Sekolah SMAN 1 Sreseh, Dosen pembimbing dan Guru Pamong dalam kegiatan PPG Daljab juga merupakan pihak yang sangat mempunyai peranan penting dalam kegiatan praktik pembelajaran ini.

II. PEMBAHASAN

A. Kajian Teori

  • Motivasi dan Minat Belajar

Menurut Hellriegel dan Slocum (Hamzah B Uno, 2011: 5) motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Kekuatan-kekuatan ini pada dasarnya dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan, seperti; 1) keinginan yang hendak dipenuhinya; 2) tingkah laku; 3) tujuan; 4) umpan balik. Sedangkan menurut (Hamzah B Uno, 2011: 23) motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indkator atau unsur yang mendukung. Lebih lanjut lagi Mc. Donald (dalam Oemar Hamalik, 2001: 58) mengemukakan bahwa, "Motivation is an energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction." Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Selanjutnya (Hamzah B. Uno, 2012:23) mengemukakan bahwa motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik , berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. Kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.

  • Problem Based Learning (PBL)

Problem based learning (PBL) merupakan sebuah pendekatan dalam proses pembelajaran dimana menggunakan keadaan nyata guna dapat merangsang peserta didik untuk berasumsi secara responsive, aktif dan tanggap sehingga mendapat penegetahuan secara luas dan mudah mengingat materi atau pelajaran yang di terima atau yang sedang dipelajari (Sudarman, 2002). Bedasarkan penjelasan diatas bahwasannya model problem base learning (PBL) adalah suatu strategi pemmbelajaran yang melihat keadaan atau kondisi dalam kehidupan sehari- hari sebagai bahan kajian siswa sehingga siswa memperoleh pengetahuan yang cukup luas.

Kurniasih berpendapat model PBL adalah model pembelajaran yang berpacu pada sebuah permasalahan yang nyata, dan yang berhubungan dengan kondisi lingkungan sekitar peserta didik, hingga bisa membuat peserta didik semangat dan tertarik dalam proses pembelajaran yang dilakukan (Imas Kurniasyh, 2014). Pendapat ini selaras dengan pendapat wina sanajaya, yang mana sama mengemukakan bahwa model PBL dalam proses awal pembelajaran memaparkan sebuah masalah yang bersifat nyata, serta dalam model pembelajaran yang dilakukan ini bersifat terbuka (Wina sanjaya, 2009). Jadi menurut penelitian Wina Sanjaya dan Kurniasih bahwa PBL merupakan adalah model pemebelajaran yang memberikan suatu permasalahan yang mana permasalahan itu diambil dari keadaan real dalam kehidupan seharihari dan bersifat terbuka.

Adapun Kelebihan dan manfaat model Problem Based Learning (PBL) adalah sebagai berikut:

  • Pemahaman materi dilaksanakan dengan sebuah teknik penyelesaian masalah
  • Dalam pembelajaran ini peserta didik lebih tertarik ,dan tertantang dalam menemukan pengetahuan baru.
  • Aktifitas pembelajaran peserta didik menjadi semakin meningkat
  • Siswa dilatih agar bisa mengaplikasikan pengetahuan dengan masalah yang ada dikehidupan nyata.
  • Peserta didik dibantu untuk bertanggung jawab dan mampu mengembangkan pengetahuannya dan disamping itu siswa juga mampu melakukan evaluasi sendiri dari hasil belajarnya.
  • Dapat mengembangkan pola fikir peserta didik bahawa semua mata pelajaran tidak hanya belajar dari buku- buku atau dari guru saja namum belajar pada dasarnya merupak sebuah proses berfikir dan merupakan suatu yangg harus dipahami oleh peserta didik.
  • Peserta didik diberi kesempatan untu bisa mengungkapkan atau mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki di kehidupan nyata.

Sedangkan untuk kekurangan kekurangan pada model problem based learning adalah

  • Peserta didik akan kesulitan menyelesaikan masalah, jika peserta didik merasa gagal menyelesaikan masalah sebelumnya.
  • Harus memiliki waktu yang yang cukup banyak untuk keberhasilan model problem based learning.
  • Peserta didik tidak akan tertarik dalam proses pembelajaran selama mereka belum faham mengapa mereka harus menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
  • Pendekatan Kontekstual
  • Pembelajaran kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong mereka membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan kontekstual ini bertujuan membekali peserta didik dengan pengetahuan yang secara fleksibel dapat diterapkan dari suatu permasalahan ke permasalahan lain.
  • Dengan pendekatan ini pemahaman yang diperoleh peserta didik dapat bertahan lebih lama karena mereka memahami dengan cara menerapkan materi kimia dan peserta didik juga dapat lebih peka terhadap lingkungan sekitar.
  • Media Pembelajaran
  • Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru sebagai fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Media Pembelajaran ini digunakan dengan menggunakan alat/media yang dibuat untuk memudahkan dalam penyampaian materi ketika proses pembelajaran.
  • Hal seperti itu sangat membantu guru dalam proses pembelajaran dan merupakan solusi untuk membuat peserta didik senang ketika belajar dan tidak merasa jenuh. Oleh karena itu guru perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
  • Media pembelajaran dapat membantu proses belajar peserta didik yang diharapkan dapat mencapai tingkat keberhasilan hasil belajar peserta didik. Alasan penggunakan media pengajaran dalam proses belajar peserta didik antara lain: pembelajaran lebih menarik perhatian peserta didik sehingga menumbuhkan semangat peserta didik dalam belajar, selain itu juga dapat membangkitkan motivasi belajar peserta didik, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap peserta didik, bahan pengajaran akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik dan memungkinkan peserta didik menguasai tujuan pembelajaran yang diajarkan. Metode yang digunakan mengajar lebih bervariasi, siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, karena tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru tetapi siswa juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati video, gambar, melakukan dan mendemontrasikan.

Aksi

1. Langkah-langkah Untuk Menghadapi Tantangan

  • Berdasarkan hasil pengamatan kajian literatur dan wawancara dengan teman guru sejawat, pelaksanaan praktik pembelajaran yang saya lakukan mempunyai banyak tantangan. Adapun langkah-langkah yang saya lakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah sebagai berikut:
  • Pemilihan model pembelajaran yang inovatif
  • Strategi yang dilakukan guru dalam memilih model pembelajaran adalah dengan memahami karakteristik dari peserta didik dan materi yang akan diajarkan. Model pembelajaran yang cocok digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Pemilihan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini tujuannya agar peserta didik memiliki keterampilan belajar dan berinovasi yang meliputi berpikir kritis, kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan masalah serta mampu berkomunikasi dan berkolaborasi antar teman.
  • Pemilihan metode pembelajaran yang variatif
  • Strategi yang dilakukan guru dalam memilih metode pembelajaran juga sama dengan pemilihan model pembelajaran, yaitu dengan memahami karakteristik dari peserta didik dan materi yang akan diajarkan. Pemilihan metode pembelajaran yang cocok digunakan adalah metode praktikum dan diskusi. Pemilihan metode praktikum dan diskusi bertujuan agar peserta didik dapat melatih keterampilan dalam menerapkan dan mengintegrasikan pengetahuan yang dimiliki secara nyata. Selain itu peserta didik lebih tertarik dengan pelajaran kimia dan lebih cepat mengingat, memahami dan mengerti akan materi yang disampaikan oleh guru.
  • Pemilihan media pembelajaran yang inovatif
  • Strategi yang dilakukan guru dalam memilih media pembelajaran yaitu memilih media pembelajaran yang dirasa tepat dan sesuai dengan materi pelajaran yang akan diberikan. Selain itu juga harus inovatif yang bisa menarik minat peserta didik untuk belajar. Guru juga harus memilih media pembelajaran yang dikuasainya baik dalam pembuatan dan juga pengoperasiannya. Seperti menggunakan video pembelajaran yang diperoleh dari youtube, atau bisa juga video pembelajaran yang dibuat dengan menggunakan aplikasi canva.  Melalui video pembelajaran ini dapat disajikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kita yang berhubungan dengan materi yang diajarkan. Untuk media ajar yang digunakan yaitu berupa PPT dan untuk evaluasi pembelajaran menggunakan google form. Penggunaan media pembelajaran ini selain mudah pengoperasiannya juga harus dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik.

2. Strategi yang digunakan untuk menghadapi tantangan

  • Strategi yang digunakan untuk menghadapi tantangan dalam kegiatan praktik pembelajaran adalah sebagai berikut:
  • Guru memilih dan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan kontekstual pada saat kegiatan praktik mengajar.
  • Guru memilih metode pembelajaran berbasis praktikum dan diskusi kelompok pada saat kegiatan praktik mengajar.
  • Guru menggunakan video pembelajaran untuk digunakan sebagai salah satu media belajar untuk peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun