Mohon tunggu...
Sefty Anggraeni
Sefty Anggraeni Mohon Tunggu... Guru - GURU

Menjadi seorang guru merupakan hal yang sangat membanggakan buat saya, karena guru merupakan tonggak penting dalam suatu pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice: Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik pada Pelajaran Kimia (Asam Basa) dengan Model Pembelajaran PBL

7 Maret 2024   11:38 Diperbarui: 7 Maret 2024   12:02 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

I. PENDAHULUAN

A. Situasi

Latar Belakang Masalah

  • Pendidikan sangatlah penting bagi kemajuan negara. Pendidikan merupakan pondasi utama dalam perkembangan kemampuan seseorang, karena dengan pendidikanlah potensi yang dimiliki dapat dieksplore dan dikembangkan. Pendidikan yang bermutu menghasilkan peserta didik yang memiliki keterampilan unggul dan mandiri. Untuk mencapai hal ini, perlu ada kesetaraan di bidang pendidikan dan peningkatan kualitas pendidikan (Sukiman, 2020).
  • Hasil belajar yang diperoleh peserta didik kadangkala tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Peserta didik menunjukkan hasil yang kurang memuaskan dalam beberapa mata pelajaran, salah satunya mata pelajaran kimia. Hal ini karena peserta didik tidak memiliki motivasi belajar dan kemampuan berpikir kritis, yang mengakibatkan pembelajaran dan pemahaman yang rendah.
  • Motivasi belajar merupakan daya pendorong yang dapat bersumber dari dalam dan luar diri peserta didik yang dapat menghasilkan semangat dalam belajar. Motivasi belajar ini bukan hanya bertindak sebagai pendorong semangat belajar tetapi juga dapat mengandung usaha untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan (Emda, 2017). Berpikir kritis merupakan keterampilan yang sangat penting yang harus dimiliki oleh peserta didik saat belajar karena dapat meningkatkan pola pikir peserta didik untuk memperoleh pengetahuan yang lebih luas. Kemampuan berpikir kritis melatih peserta didik untuk membuat keputusan dan keterampilan dalam mencari, mengolah, dan menilai berbagai informasi secara kritis (Anggian, dkk. 2019). Salah satu faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar adalah model pembelajaran.
  • Model pembelajaran dapat menentukan seberapa efektif pembelajaran, aktivitas belajar, dan hasil belajar peserta didik. Semakin tepat pemilihan model pembelajaran diharapkan pembelajaran akan semakin efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kimia merupakan salah satu bidang sains yang membutuhkan kegiatan pembelajaran. Beberapa peserta didik merasa kesulitan karena banyaknya istilah-istilah asing yang digunakan dalam kimia sehingga dalam pembelajaran di kelas siswa cenderung mencatat dan mendengarkan penjelasan dari guru. Metode ceramah ini dinilai kurang efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik karena dalam metode ceramah sangat sulit membedakan apakah peserta didik memahami apa yang dijelaskan guru atau tidak. Selain itu, metode ceramah juga dianggap metode yang membosankan. Melibatkan peserta didik secara langsung dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya meningkatkan kemampuan psikomotoriknya tetapi juga meningkatkan percaya diri.
  • Proses belajar mengajar merupakan kegiatan interaksi antara pendidik dan peserta didik yang dilanjutkan dengan hubungan saling komunikatif yang berlangsung secara edukatif. Oleh karena itu, model pembelajaran yang tepat diperlukan untuk mengubah pembelajaran pasif menjadi aktif. Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan jenis pembelajaran yang dapat membantu siswa meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan berpikir kritis dengan memberi mereka dorongan untuk menyelesaikan masalah (Novi Andryani, 2020).
  • Model pembelajaran PBL mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah. peserta didik harus mampu memecahkan masalah berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya. Peserta didik memperluas pengetahuannya, mengembangkan keterampilannya dan memperkuat rasa percaya dirinya. Dalam model PBL, peran guru hanya membimbing peserta didik agar dapat berperan aktif dan mencari solusi permasalahan dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran PBL menghadapkan peserta didik pada masalah sebagai acuan dalam proses pembelajaran atau dengan kata lain siswa belajar melalui masalah. Model ini dinilai mampu meningkatkan prestasi akademik peserta didik melalui pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, sehingga peserta didik mempunyai kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide yang muncul dalam dirinya.
  • SMA Negeri 1 Sreseh merupakan salah satu sekolah negeri yang ada di daaerah pinggiran. Fasilitas yang ada diskolah bisa dikatakan masih kurang, terutama dalam segi sarana prasarana. Meskipun masih terkendala dengan kurangnya sarana prasarana tersebut, proses pembelajaran tetap dapat berjalan dengan baik. Namun ada beberapa kendala yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran tersebut, salah satunya adalah masih banyak peserta didik yang motivasi dan minat belajarnya masih sangat rendah. Banyak peserta didik yang masih merasa malas untuk mengikuti pelajaran, salah satunya pelajaran kimia. Itu terlihat saat pembelajaran kimia masih banyak peserta didik yang mengobrol dengan teman sebangkunya atau masih banyak peserta didik yang sibuk bermain gadget. Peserta didik juga kurang aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini mungkin dikarenakan model mengajar guru yang masih bersifat konvensional (ceramah), sehingga peserta didik merasa bosan kalau harus mendengarkan guru ceramah di depan kelas.
  • Dari observasi berupa praktik mengajar yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh latar belakang dari penulisan best practice ini adalah rendahnya motivasi dan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran kimia.

Rumusan Masalah

  • Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan kondisi yang menjadi latar belakang masalah dalam praktik pembelajaran adalah: "Apakah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan kontekstual dan metode praktikum serta diskusi dan bantuan media inovatif berupa video pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik pada pelajaran kimia materi Larutan Asam Basa dan Indikator Asam Basa di SMAN 1 Sreseh Kelas XI MIPA 1?"

Tujuan

Mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan kontekstual dan metode praktikum serta diskusi dan bantuan media inovatif berupa video pembelajaran terhadap motivasi belajar peserta didik pada pelajaran kimia materi Larutan Asam Basa dan Indikator Asam Basa di SMAN 1 Sreseh Kelas XI MIPA 1

Manfaat

  • Bagi Guru
  • Dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam menciptakan pembelajaran, meningkatkan pemahaman, profesionalitas, kualitas guru dan pendidik lainnya.
  • Bagi Peserta Didik
  • Dapat membantu meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik serta mendorong terjadinya interaksi langsung antara peserta didik dengan guru, peserta didik dengan peserta didik, serta peserta didik dengan lingkungannya.
  • Bagi Sekolah
  • Diharapkan dapat berguna untuk memotivasi belajar peserta didik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran kimia serta dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik untuk lebih mengembangkan sistem pendidikan yang ada dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Alasan Praktik Ini Penting untuk Dibagikan

  • Praktik pembelajaran ini perlu dibagikan karena berisi tentang mendiskripsikan pengalaman terbaik seorang guru terkait keberhasilannya dalam menyelesaikan masalah selama proses pembelajaran. Selain itu, menurut saya masih banyak pendidik yang merasakan permasalahan yang sama dengan saya, yaitu rendahnya motivasi dan minat belajar dari peserta didik. Dengan menerapkan model dan metode pembelajaran yang inovatif dan bervariasi, peserta didik lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran mulai dari kegiatan pendahuluan, inti hingga penutup. Penggunaan media, alat dan bahan pembelajaran yang lebih inovatif serta tidak monoton dapat menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menciptakan suasana pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik. Harapan saya terhadap praktik ini, selain bisa memberikan solusi dan inspirasi bagi rekan guru lainnya, praktik pembelajaran ini juga dapat memotivasi saya dan guru lain untuk meningkatkan kemampuan dalam mendesain pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Sehingga memberikan dampak yang positif bagi perkembangan pendidikan untuk kedepannya.

Peran dan Tanggung Jawab Guru dalam Kegiatan Praktik

  • Peran dan tanggung jawab saya sebagai seorang guru sangat penting dalam menciptakan generasi masa depan yang berkualitas.
  • Peran dan tanggung jawab saya selama proses pembelajaran antara lain sebagai sumber belajar, fasilitator, motivator, pengelola kelas, pembimbing, dan evaluator. Selain itu saya sebagai guru juga harus mampu menciptakan pembelajaran yang berkualitas serta bermakna bagi peserta didik dengan menerapkan model dan media pembelajaran yang inovatif dan bervariasi yang di sesuaikan dengan kondisi peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
  • Model dan media pembelajaran yang saya terapkan pada kegiatan praktik pembelajaran kali ini adalah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan kontekstual dan metode praktikum serta diskusi dan bantuan media inovatif berupa video pembelajaran.

B. Tantangan

Tantangan yang Dihadapi Guru untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran

  • Hal yang menjadi tantangan bagi saya untuk mengatasi masalah dan mencapai suatu tujuan pembelajaran yang diinginkan adalah bagaimana mengubah model pembelajaran yang selama ini dilakukan yaitu pembelajaran yang bersifat konvensional (berpusat pada guru) menjadi model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
  • Hal ini tentunya tidak mudah sebab peserta didik dari awal sejak pendidikan dasar (SD) sampai pendidikan menengah (SMP) sudah terbiasa dengan pola seperti itu. Masalah yang dihadapi peserta didik saat ini adalah motivasi dan minat mereka dalam belajar dan memahami materi kimia, oleh karena itu sebagai seorang guru kita harus mampu memikirkan dan menghadirkan sebuah model pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik maupun kondisi lingkungan sekolah/ sekitar yang nantinya mampu membuat peserta didik memiliki motivasi dan minat belajar yang tinggi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka.
  • Dari hasil observasi terlihat bahwa kurangnya motivasi dan minat peseta didik dalam belajar disebabkan karena metode pembelajaran yang cenderung monoton, membosankan dan kurang inovatif. Tidak ada penggunaan media seperti video dan LKPD, tidak adanya diskusi dan presentasi membuat siswa kesulitan dalam memahami materi yang tentunya juga mempengaruhi motivasi dan minat belajar peserta didik.
  • Jadi dapat disimpulkan bahwa tantangan terbesarnya adalah bagaimana seorang guru harus mengerti teknologi (TPACK) agar mampu membuat media pembelajaran dan perangkat yang lebih inovatif dan diperlukan saat pembelajaran. Akses jaringan internet yang kurang bagus serta terpecilnya lokasi sekolah juga menjadi tantangan tersendiri dalam mewujudkan hal tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun