Hibah adalah pendapatan bebas pajak, meskipun merupakan pendapatan bebas pajak. Hibah mempunyai klasifikasi dan pengaturannya sendiri. Pemberian hibah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perolehan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah.Â
Subsidi adalah setiap penerimaan pemerintah yang diterima dari luar negeri atau dari luar negeri dalam bentuk mata uang, mata uang yang dikonversikan ke dalam rupiah, barang, jasa, dan/atau surat berharga yang diterima oleh pemberi hibah yang tidak untuk dibayar kembali. Besaran hibah tahun 2022 sebesar 579.90 miliar rupiah. Jenis-jenis hibah:
- Hibah terencana yaitu mekanisme hibah yang sudah direncanakan dan dicatat melalui Daftar Rencana Kegiatan Hibah (DRKH).
- Hibah langsung (hibah non-DRKH), yaitu hibah tanpa melalui mekanisme perencanaan
- Hibah melalui KPPN adalah hibah yang pencairannya dilakukan di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) atau Bendahara Umum Negara (BUN)
- Hibah tanpa melalui KPPN, yaitu jenis hibah ini proses penarikannya tidak dilaksanakan di BUN atau KPPN
- Hibah dalam negeri yaitu hibah yang berasal dari lembaga keuangan maupun non-keuangan dalam negeri, pemerintah daerah, perusahaan atau orang asing yang melakukan kegiatan atau berdomisili di Indonesia.
- Hibah luar negeri yakni sumber hibah yang diberikan negara asing, lembaga keuangan asing, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lembaga internasional, atau lembaga lainnya serta perusahaan atau orang Indonesia yang sementara bertempat tinggal dan melaksanakan aktivitas di luar negeri.
- Hibah daerah adalah jenis hibah yang dialihkan atau dilimpahkan hak dari pemerintah pusat atau pihak lain kepada pemerintah daerah (pemda) atau sebaliknya. Semua aktivitas ini dilakukan melalui perjanjian.
Hibah biasanya ditujukan untuk mendukung program pembangunan nasional atau lebih spesifik, seperti ketika suatu negara dalam keadaan darurat atau krisis, atau bencana atau pandemi. Penerimaan negara tidak hanya berasal dari sektor pajak, tetapi pajak merupakan sumber penerimaan pemerintah terbesar dibandingkan dengan sektor lainnya. Bahwa dengan patuh membayar pajak, kita ikut serta dalam pembangunan negara kita.
Faktor Yang Pengaruhi Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
- Sumber daya manusia. Manusia dalam suatu Negara menjadi kunci dalam pengelolaan sumber daya alam. Kualitas manusia yang tinggi dapat menghasilkan pendapatan Negara yang tinggi. Sebagai contoh Negara Singapura yang hanya tergolong Negara kecil dan sumber daya alam yang sangat terbatas mampu menjadikan Negara Singapura menjadi Negara kaya. Indonesia dikelanl sebagai Negara yang kaya akan sumber daya alam, namun ketersediaan SDM berkualitas masih sangat kurang. Sangat perlu peningkatan kualitas manusia agar mampu bersaing dan unggul.
- Sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Negara yang memiliki potensi SDA melimpah dan mampu dikelola dengan baik dapat menghasilkan pendapatan nasional yang tinggi. Contohnya Negara Indonesia dikenal dengan Negara yang kaya akan SDA, namun penegelolaan yang belum baik, sehingga belum mampu memberi pendapatan nasional tinggi bagi Negara.
- Ketersediaan modal. Modal digunakan untum mengelolah sumber daya alam dalam suatu Negara. Keterbatasan modal akan menghambat proses pengelolaan. Negara yang memiliki keterbatasan modal, akan mengundang investor dari luar negeri.Â
- Penenanaman modal asing dalam negeri, membutuhkan beberapa syarat yaitu ketersediaan sumber daya alam yang masih memadai; keamanan dalam negeri Indonesia harus kondusif; peraturan perundang-undangan terkait penegakan hukum dan ketenagakerjaan yang kondusif dan lancar; upah tenaga kerja yang relative murah; Negara dengan upah tenaga kerja yang mahal, akan membuat investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal di Negara tersebut; dinamika politik dan pemerintahan yang stabil di dalam negeri, serta mudahnya birokrasi terkait investasi dari pemodal asing.
- Teknologi produksi yang digunakan sudah memadai. Negara yang mempunyai teknologi dalam berproduksi yang masih sederhana akan menghasilkan produktivitas yang rendah, baik dalam menghasilkan barang atau jasa. Berbeda halnya dengan penggunaan teknologi canggih, akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Negara dengan produktivitas tinggi tentu menghasilkan pendapatan negara yang tinggi pula.
- Stabilitas keamanan dan politik dalam negeri. Stabilitas keamanan dan politik yang buruk dapat memengaruhi tingkat capaian pendapatan nasional. Sebagai contoh dalam negeri sering terjadi demonstrasi, tauran, kekerasan, ancaman terorisme, atau hal lain yang mengancam keamanan dalam negeri, maka perekonomian akan menjadi tidak menentu.
- Arah kebijakan pemerintah. Dinamika dalam negeri sangat tergantung pada kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah yang tepat dan berkualitas akan sangat berpengaruh besar dalam pendapatan nasional. Kebijakan pemerintah terutama dalam bidang ekonomi dan politik dengan pelaksanaan yang bertanggungjawab akan sangat meningkatkan pendapatan nasional.
- Keadaan atau letak geografis dan geologis Negara. Letak geografis dan geologis berhubungan dengan resiko munculnya bencana alam yang berulang di setiap waktu. Bencana alam akan mengacam atau merusak sarana dan prasarana produksi suatu Negara. Misalnya bencana gempa bumi, tsunami, badai, atau banjir sangat berdampak buruk bagi capaian pendapatan nasional. Wilayah yang jauh dari bencana akan sangat menguntungkan, mengingat tidak perlu adanya perbaikan kerusakan akibat bencana. Investator yang menanamkan modal di wilayah ini juga akan merasa tenang.
Memahami pendapatan nasional akan membantu menyadarkan kita sebagai warga negar dan dapat berperan aktif dalam menjaga potensi sumber pendapatan Negara.Â
Sumber pendapatan bisa berasal dari kekayaan alam, atau bisa dari warga Negara. Kita sebagai warga Negara perlu meningkatkan kemampuan untuk bisa berdaya saing. Pertanyaannya bagaimana cara meningkatkan daya saing manusia supaya meningkatkan pendapatan negara? Langkah apa yang harus harus dilakukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H