Kondisi utang yang tinggi di negara berdampak juga pada keterlambatan pinjaman pihak swasta. Pertumbuhan kredit menghadapi perlambatan karena efek dari perketatan uang korporasi dengan pengurangan utang dan suku bunga yang cenderung tinggi. Pertumbuhan kredit yang lambat bisa menjadi petunjuk terjadinya pelemahan investasi yang turut menekan pertumbuhan ekonomi.
Utang yang tinggi bila tidak dibersamai dengan pembangunan ekonomi yang cermat, utang negara pastinya tidak dapat menanggulangi permasalahan kesejahteraan masyarakat. Apabila tidak dibersamai dengan lokasi anggaran untuk pembangunan ekonomi yang cermat, utang yang tinggi tersebut tidak akan dapat teratasi sebegitu cepatnya, akan lambat. Utang negara lebih baik digunakan untuk belanja pembangunan saja. Masalahnya jika terjadi masalah utang yang tinggi, utang kembali dibayarkan untuk utang yang awal menyebabkan suku bunga yang tinggi sehingga perlu membayar lebih lagi untuk utangnya.
Dalam mengatasi masalah utang berukuran sangat besar tersebut dan tidak bisa dibayarkan lamanya, alternatif penyelesaian sangat diperlukan untuk mengurangi efek beban utang yang besar. Alternatif penyelesaiannya adalah sebagai berikut.
- Â Menggunakan utang dengan membuat kebijakan utang yang baik
Negara harus dapat menggunakan alokasi anggaran keuangan dengan baik. Alokasi anggaran tersebut  harus sudah ditetapkan sebulan sebelum dimulainya tahun baru sehingga anggaran negara dapat dimanfaatkan. Pembicaraan pembiayaan utang dapat melibatkan pihak swasta sehingga tidak hanya pemerintah,  lintas pakar ekonomi dan keuangan, Kementerian Pertahanan RI, serta lembaga ketahanan nasional saja.
Kebijakan untuk utang luar negeri dapat dilakukan dengan skema swap. Namun, skema swap tetap harus dilaksanakan dengan selektif. Skema swap ini merupakan suatu solusi menyeimbangkan alokasi sumber daya ekonomi. Skema ini sangat cocok untuk mengatasi permasalahan utang yang tinggi.
- Melakukan industrialisasi
Industrialisasi adalah proses percepatan pertumbuhan produksi barang industri yang dilaksanakan di dalam negeri, yang diimbangi dengan pertumbuhan yang serupa di bidang permintaannya (Boediono, 1990). Hal tersebut negara melakukan percepatan pertumbuhan produksi barang industri dengan adanya pengimbangan pertumbuhan sesuai bidang yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Dengan adanya industrialisasi, lapangan pekerjaan dapat terbuka dan pertumbuhan ekonomi bisa meningkat dengan pesat.
Maka dari itu, kita dapat simpulkan bahwa kita sebagai anak muda Indonesia sudah seharusnya menjadi pemuda yang berjuang demi mewujudkan Indonesia Emas 2045. Kita harus mengetahui bahwa utang negara Indonesia harus dapat diatasi oleh kita. Penggunaan utang negara harus dialokasikan secara cermat dan teliti. Bila tidak, negara kita akan terancam perekonomiannya. Mari pemuda mewujudkan Indonesia Emas 2045!
Jurnal:
Darmawan, Indra. (2022). Dampak Utang Luar Negeri terhadap Perekonomian Indonesia. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Akuntansi, 15(2): 57-69.
Murniawati dkk. (2021). Pengaruh Utang Luar Negeri dan Penanaman Modal Asing terhadap Pertumbuhan Ekonomi: Analisis Ketahanan Ekonomi pada Negara-Negara Gagal Bayar Utang. Jurnal Ekonomi Pertahanan, 7(2): 169-191.
#Ksatria Airlangga