"Gue suka sama lo Desvian!". Mutiara tidak bisa terus menahan rasa sukanya terhadap Desvian, ia langsung to the point terhadap apa yang ia rasakan selama ini.
    "Lo ga sadar apa hah? Setiap kali gue perhatiin lo dari jauh, gue kasih bekel yang ada di kolong meja itu buat lo! gue selalu berharap lo bisa nge notice gue namun hasilnya? Nihil Des, gue cemburu sama cewe yang bisa akrab sama lo gue gabisa liat lo sama cewe lain Des. Karna itu gue selalu bikin orang-orang yang deket sama lo menderita".
    "Cara lo salah Mut".
    "Salah? Terus apa bedanya lo deket sama Amora?".
    "Karna gue suka sama Amora".
Deg, hati mungil Mutiara langsung tersentuh setelah mendengar apa yang diucapkan Desvian membuat sakit hati Mutiara dan akhirnya ia mulai mengalah untuk tidak menyukai Desvian lagi dan tidak mengganggu orang-orang yang dekat dengannya. Mutiara sadar bahwa apa yang ia lakukan selama ini sia-sia saja.
Penilaian Akhir Semester atau PAS pun selesai. Sekolah mengadakan classmeet dimulai 3 hari yaitu hari kamis hingga sabtu. Amora tidak merasa nyaman karena musik yang ditampilkan sangat berisik. Ia berdiam diri di kelas tanpa siapa pun karena teman sekelasnya sedang men support teman yang mengikuti lomba saat acara classmeet.
Tiba-tiba datang seorang pria yang mengebrak meja. Amora yang sedang membaca itu kaget walaupun sudah memakai headset namun suara gebrakan tersebut sangat keras.
    "Sedang apa kamu disini?". Tanya Amora dengan menutup buku yang dibaca nya itu.
    "Loh kok lo gaikut liat classmeet?". Jawab Desvian dengan mengambil buku ya berada di atas meja Amora.
    "Gapapa, mau disini aja. Disana berisik".
Tanpa aba-aba Desvian langsung menarik tangan Amora dan membawanya ke lapangan. Amora yang terlepas dengan headset nya itu langsung merasakan tubuhnya bergetar, pikiran nya teringat akan kecelakaan dan ia pun menangis dalam diam tanpa bisa bergerak sedikitpun. Desvian yang melihat Amora seperti itu langsung membawa Amora ke koridor yang sepi. Amora langsung terjatuh ke tempat duduk dan menangis. Desvian merasa bersalah, mengapa Amora menangis dan tubuhnya bergetar saat dibawa ke lapangan? Sejak awal dekat gadis tersebut tidak memberi tahu kepada Desvian bahwa ia mengidap trauma dan tidak bisa mendengarkan musik karena hal tersebut dapat mengingatkannya kepada kecelakaan kala itu. Amora menceritakan keadaan nya kepada Desvian, ia meminta maaf dan membantu Amora bangun dari tempat duduknya. Desvian membawa Amora ke ruangan musik yang dimana Amora memiliki trauma akan hal itu.
    "Mau ngapain kita kesini?". Tanya Amora dengan tatapan heran.