Mohon tunggu...
Sigit
Sigit Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja

Orang desa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Narsisme Politik Penguasa

26 Agustus 2024   08:22 Diperbarui: 26 Agustus 2024   08:27 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dengan terpilihnya anaknya apakah selesai?. Ternyata tidak juga. Melalui cara yang hampir serupa sang penguasa berusaha memajukan anak keduanya yang belum cukup umur, untuk maju dalam proses pemilihan kepala daerah. Utuk sementara upaya ini gagal. Karena rakyat yang sering dia katakana puas dengan kinerjanya, ternyata memilih turun ke jalan menetang upaya tersebut.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan sang kepala negara, kita bisa menduga mereka sekeluarga telah mengidap narsisme politik. Menganggap hanya keluarganya yang bisa mengurus negara, keluarganya adalah keluarga terbaik sehingga semua harus jadi pejabat, dari anak, menantu, mungkin nanti juga cucunya.

Tapi, jangan-jangan, sebagaian besar orang yang memperoleh kekuasaan akan mengidap gangguan narsisme dari taraf ringan sampai akut?. Termasuk yang menulis artikel ini juga?.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun