Mohon tunggu...
Sedwi Panca
Sedwi Panca Mohon Tunggu... -

...suka dengan keindahan...mengamati dan mencoba membaginya kepada semua...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memilih Pesawat Counter Insurgency (Coin) di Masa Sulit

4 April 2010   02:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:00 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

27

Kesimpulan :

Pembelian Super Tucano sudah benar. Namun ada beberapa kendala yg tdk bisa diacuhkan begitu saja,antara lain:

-SuperTucano tdk cocok bermain di celah2 sempit pegunungan dimana area Indonesia yg sering menjadi area ‘insurgency’ adalah area celah2 pegunungan.

-SuperTucano sangat membutuhkan landasan walaupun pendek namun perlu mengeluarkan dana utk pembuatannya.

-SuperTucano tdk mampu melakukan psyops, evakuasi, sebagai alat transportasi.

-Pembelian SuperTucano memerlukan pendidikan bagi para awak sebagai teknologi baru.

-Pembelian SuperTucano tdk melibatkan salah satu BUMNIS yg diharapkan dapat segera mandiri.

Alternatif solusi:

-Penundaan pembelian Super Tucano sebagai pesawat “khusus – untuk dan hanya untuk” Coin sampai kita memiliki dana yg berlebih untuk membeli pesawat yg sungguh2 hanya sebagai pesawat Coin.

-Pengalihan dana dengan melengkapi persenjataan pada pesawat2 helikopter multirole yg telah dimiliki Indonesia sekaligus mengambil beberapa keuntungan didalamnya, yaitu:

-Helikopter multirole mampu melakukan semua kegiatan diatas, mulai dari poin 1 sampai poin 13 dengan masing2 angka 3 sehingga akan mendapat poin sebesar 3x13=39

-Helikopter dapat dirubah berdasarkan fungsi dengan relatif cepat, sebagai alat transportasi pasukan, evakuasi medis, coin, psyops, sebar pamflet dan dapat bermain di celah2 pegunungan dangan speed yg nyaris nol.

-Tdk membutuhkan landasan, cukup area terbuka seprti pinggir sungai,pantai, lapangan bola dll.

-PT Dirgantara Indonesia telah memiliki lisensi untuk NBO-105 Bolkow,NBK-117, SA-330 Puma, NAS-SuperPuma, Nbell-412 dan mulai mencoba utk EC-725 serta EC-225. Hal ini berarti ikut membangun salah satu BUMNIS kita untuk menjadi besar. Termasuk akanmenyerap tenaga kerja.

-Tidak perlu mendidik teknisi dan pilot lagi, termasuk test pilotnya/instrukturnya.

-Tidak terjadi lagi diferensiasi alut sista yg mempersulit dalam perawatannya dan mahalnya sparepart.

Masih ada beberapa lagi yg bisa ditambahkan. Lagipulan kita bisa meniru negara Venezuela yg menggunakan keuntungan menggunakan helikopter MI-28 sebagai helikopter Coin yg multirole ( http://en.wikipedia.org/wiki/OV-10_Bronco ).

Salam

SDP

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun