Mohon tunggu...
Sedjati
Sedjati Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

Belajar menulis untuk berbagi informasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Workshop Bimbingan Konseling PC LDII Mentawa Baru Ketapang, Bangun Karakter Luhur dalam Keluarga

3 Desember 2024   13:05 Diperbarui: 3 Desember 2024   13:08 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ibu-ibu peserta workshop/dokpri

Sampit, Kotim -- PC LDII Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur menggelar Workshop Bimbingan Konseling (BK) dengan tema "Strategi Membangun 29 Karakter Luhur dalam Keluarga." Acara ini diadakan secara daring dan diselenggarakan di empat lokasi, yaitu Masjid Al Kautsar Sampit, Masjid Ikhwanun Khoir Kuala Pembuang, Masjid At-Taqwa Agro Indomas, dan Masjid Sabilul Jannah Parenggean. Workshop ini ditujukan untuk memberikan wawasan kepada ibu-ibu dan remaja putri mengenai pentingnya pembangunan karakter luhur dalam keluarga.

Sebagai narasumber dalam acara tersebut, hadir secara daring Fatlu Riski Lestari, S.Psi, dari Tulung Agung. Ia membahas pentingnya peran keluarga, khususnya ibu, dalam membentuk karakter anak. Acara dibuka oleh Dewan Penasehat PC LDII Mentawa Baru Ketapang, H. Eko Cahyono, yang menekankan bahwa workshop ini merupakan langkah penting dalam menjawab tantangan zaman dalam membangun generasi penerus. "Kita menyiapkan generasi unggul melalui 29 karakter luhur. Pada saatnya nanti generasi penerus kita berada di atas, karena penanaman karakter ini yang akan menjadikan generasi emas," ujar H. Eko Cahyono.

peserta workshop /dokpri
peserta workshop /dokpri

Lebih lanjut, H. Eko menjelaskan bahwa kegiatan ini selaras dengan upaya DPP LDII dalam menyiapkan sumber daya manusia berkualitas, terutama melalui pembentukan karakter. Salah satu pendekatan yang diterapkan adalah program tri sukses generus, yang dikenal dengan istilah the golden triangle. Program ini mencakup tiga pilar penting: knowledge (keilmuan), soft skill (kemandirian), dan attitude (akhlaqul karimah). "Kuncinya adalah attitude yang membentuk sebuah perilaku seseorang. Kemudian attitude tersebut kita tanamkan dengan 29 karakter luhur," tambahnya.

Dalam pemaparan yang diberikan oleh Fatlu Riski Lestari, ia menekankan bahwa membangun karakter anak dimulai dari keluarga, terutama peran ibu. "Ibu adalah madrasah pertama," ujarnya. Sebagai madrasah pertama bagi anak, ibu memiliki peran yang sangat penting dalam mendidik dan mengasuh anak, baik sejak usia dini maupun dalam menghadapi tantangan yang semakin berkembang. Fatlu juga menekankan pentingnya pengetahuan bagi ibu atau calon ibu tentang cara mendidik dan mengasuh anak dengan tepat.

ibu-ibu peserta workshop/dokpri
ibu-ibu peserta workshop/dokpri

Fatlu menjelaskan bahwa dalam mendidik anak, setiap ibu harus mampu beradaptasi dengan karakteristik masing-masing anak. "Dalam mendidik anak tidak bisa disamakan antara satu anak dengan anak lainnya. Namun, ada satu titik tertentu dimana naluri seorang ibu akan berbicara untuk mengetuk hati si anak dengan caranya masing-masing," tambahnya.

Workshop ini memberikan wawasan yang sangat berharga bagi para peserta, khususnya ibu-ibu dan remaja putri, mengenai bagaimana keluarga, terutama ibu, berperan dalam membentuk karakter luhur pada anak. Penanaman nilai-nilai luhur sejak dini diharapkan dapat menjadi fondasi yang kuat untuk membangun generasi unggul dan berkualitas di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun