Sampit, Kotim -- PC LDII Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur menggelar Workshop Bimbingan Konseling (BK) dengan tema "Strategi Membangun 29 Karakter Luhur dalam Keluarga." Acara ini diadakan secara daring dan diselenggarakan di empat lokasi, yaitu Masjid Al Kautsar Sampit, Masjid Ikhwanun Khoir Kuala Pembuang, Masjid At-Taqwa Agro Indomas, dan Masjid Sabilul Jannah Parenggean. Workshop ini ditujukan untuk memberikan wawasan kepada ibu-ibu dan remaja putri mengenai pentingnya pembangunan karakter luhur dalam keluarga.
Sebagai narasumber dalam acara tersebut, hadir secara daring Fatlu Riski Lestari, S.Psi, dari Tulung Agung. Ia membahas pentingnya peran keluarga, khususnya ibu, dalam membentuk karakter anak. Acara dibuka oleh Dewan Penasehat PC LDII Mentawa Baru Ketapang, H. Eko Cahyono, yang menekankan bahwa workshop ini merupakan langkah penting dalam menjawab tantangan zaman dalam membangun generasi penerus. "Kita menyiapkan generasi unggul melalui 29 karakter luhur. Pada saatnya nanti generasi penerus kita berada di atas, karena penanaman karakter ini yang akan menjadikan generasi emas," ujar H. Eko Cahyono.
Lebih lanjut, H. Eko menjelaskan bahwa kegiatan ini selaras dengan upaya DPP LDII dalam menyiapkan sumber daya manusia berkualitas, terutama melalui pembentukan karakter. Salah satu pendekatan yang diterapkan adalah program tri sukses generus, yang dikenal dengan istilah the golden triangle. Program ini mencakup tiga pilar penting: knowledge (keilmuan), soft skill (kemandirian), dan attitude (akhlaqul karimah). "Kuncinya adalah attitude yang membentuk sebuah perilaku seseorang. Kemudian attitude tersebut kita tanamkan dengan 29 karakter luhur," tambahnya.
Dalam pemaparan yang diberikan oleh Fatlu Riski Lestari, ia menekankan bahwa membangun karakter anak dimulai dari keluarga, terutama peran ibu. "Ibu adalah madrasah pertama," ujarnya. Sebagai madrasah pertama bagi anak, ibu memiliki peran yang sangat penting dalam mendidik dan mengasuh anak, baik sejak usia dini maupun dalam menghadapi tantangan yang semakin berkembang. Fatlu juga menekankan pentingnya pengetahuan bagi ibu atau calon ibu tentang cara mendidik dan mengasuh anak dengan tepat.
Fatlu menjelaskan bahwa dalam mendidik anak, setiap ibu harus mampu beradaptasi dengan karakteristik masing-masing anak. "Dalam mendidik anak tidak bisa disamakan antara satu anak dengan anak lainnya. Namun, ada satu titik tertentu dimana naluri seorang ibu akan berbicara untuk mengetuk hati si anak dengan caranya masing-masing," tambahnya.
Workshop ini memberikan wawasan yang sangat berharga bagi para peserta, khususnya ibu-ibu dan remaja putri, mengenai bagaimana keluarga, terutama ibu, berperan dalam membentuk karakter luhur pada anak. Penanaman nilai-nilai luhur sejak dini diharapkan dapat menjadi fondasi yang kuat untuk membangun generasi unggul dan berkualitas di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H