[caption caption="copyright by bowobagus'p"][/caption]Judul: Sound of Anger
Tik tok tik tok
Meja, kursi, asbak berdetak layaknya jam weker yang selalu mengisi ceruk hening hari. Nyala lampu sorot pun setali tiga uang, memendar menyurut, mengambil sisi-sisi kemanusiaanku yang sedang lelah karena begadang. Esok adalah kunci, namun hari ini tak ada sesuatu yang dapat membuat ide muncul di hadapan pun menari-nari.
“Huh!”
Sssshhh akhirnya sebatang dan sebatang lagi, seperti menoreh tanda silang pada kalender kehidupan dan mengucapi, selamat datang kematian diri. Dentuman musik penuh rasa benci dari Newsted makin kencang mengitari kepala, kaki, tangan, lalu hati.
“Apa kau!”
“Maaf pak, mau nambah kopinya?”
“Huh!”
Setan-setan sedang tertawa
namun kau cuma nyengir kuda
Lihat itu tujuh malaekat menggigit jari di pojokan kafe
jangan hanya ha hi hu he he!
“Maaf pak, saya tidak mengerti?”
“Huh!”
“Eh..”
“Maaf, satu lagi kopinya, yang pahit, yang kental, yang robusta, yang panas, ya?”
“Maaf pak, maksud perkataan bapak yang tadi..?”
“Eh..”
“Yang ini, Setan-setan sedang tertawa
namun kau cuma nyengir kuda
Lihat itu tujuh malaekat menggigit jari di pojokan kafe
jangan hanya ha hi hu he he!”
“Eh.. oh, wow, ow ow, saya bilang itu?”
“Iya pak...”
“Woww.. makasih mbak, akhirnya datang juga inspirasi!”
Jogjakarta, 12 Februari 2016
se
de
maaf jangan diartikan yang lain
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H