pembuka:
kepada kamu yang dibatasi jasmani
yang dililit nafsu duniawi
yang setengah mati menghadapi jaman gila ini
dicekik harga-harga, dilibas nasib
lalu melacurkan harga diri
sibuk memikirikan keakuan
yang lekat dengan keduniawian
mari bercermin di kedalaman hati
menengok ruh yg kurus kering
kurang asupan
jangan biarkan gizi buruk menimpa ruhmu
karena ia lebih abadi
asupi.. dengan kebaikan tanpa pamrih
laku baik kepada manusia dan mahluk hidup lainnya
tanpa perlu kau catat
di tembok FB atau di linimasa Twitter
juga sosial media lainnya
atau kau banggakan saat arisan, kondangan
bahkan saat siskamling di gardu jaga
karena itu akan kembali menjadi mangsa
mangsa nafsu jasmanimu
keakuanmu, egomu
biarkan kebaikan itu dimakan rohmu
lalu menggemukkannya