Mohon tunggu...
Rahman Seblat
Rahman Seblat Mohon Tunggu... wiraswasta -

seorang pekerja lepas, dengan latar belakang pendidikan seni rupa. selain menjadi tukang ndesain lepas, kadang2 ngelukis dan ngeblog. bersama beberapa teman membuat komunitas RTJ (Rumah Tanpa Jendela) Komunitas pendampingan berbasis seni dan kreativitas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kitab Keme-ruh jilid #01

29 April 2013   14:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:25 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pembuka:


kepada kamu yang dibatasi jasmani
yang dililit nafsu duniawi
yang setengah mati menghadapi jaman gila ini

dicekik harga-harga, dilibas nasib
lalu melacurkan harga diri

sibuk memikirikan keakuan
yang lekat dengan keduniawian

mari bercermin di kedalaman hati
menengok ruh yg kurus kering
kurang asupan

jangan biarkan gizi buruk menimpa ruhmu
karena ia lebih abadi

asupi.. dengan kebaikan tanpa pamrih
laku baik kepada manusia dan mahluk hidup lainnya

tanpa perlu kau catat

di tembok FB atau di linimasa Twitter
juga sosial media lainnya

atau kau banggakan saat arisan, kondangan
bahkan saat siskamling di gardu jaga

karena itu akan kembali menjadi mangsa
mangsa nafsu jasmanimu
keakuanmu, egomu

biarkan kebaikan itu dimakan rohmu
lalu menggemukkannya

sampai waktu, jasmani rusak lalu mati
dan rohmu eksis sepenuhnya

melanjutkan jalan yg entah ujungnya

bersambung....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun