Mohon tunggu...
Sebastianus KiaSuban
Sebastianus KiaSuban Mohon Tunggu... Penulis - ASN

ASN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Ketika Ibu-ibu Wanita Tani Mulai Berubah " Catatan Pengelolaan KRPL di Pantai Besar Larantuka

9 April 2019   23:26 Diperbarui: 10 April 2019   01:53 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokpri, Sambutan dari Lurah Pantai Besar
Dokpri, Sambutan dari Lurah Pantai Besar

Kami hadir sebelum kegiatan dimulai. Maksudnya adalah, kami bisa memanfaatkan sela waktu yang ada untuk melihat dan menggali informasi lebih detail tentang  ceritera para Ibu dalam program KRPL di maksud, suka dukanya ataupun kisah sukses semua anggotanya dalam menjalankan program ini.

Ketika menginjakkan kaki di lokasi acara, yang juga lahan pekarangan rumah yang dijadikan pusat lokasi kegiatan kelompok, sungguh saya disuguhi pemandangan dari sebuah pekarangan rumah yang tidak sekedar indah dipandang mata tapi sekaligus beda dalam konsep penataannya. 

Jika hari ini, masyarakat pencinta bunga mania menghiasi rumah -- rumah mereka hanya dengan koleksi bunga -- binga modern yang kini mulai marak dijual dan didatangkan dari luar Kota Larantuka, maka di tempat ini, dijumpai hiasan --hiasan itu dari kombinasi tanaman pangan berupa sayur --sayuran, buah -- buahan segar yang seolah menjadi pagar yang berusaha melindungi eksotiknya kolam lele yang terletak ditengah pekarangan. 

Berada di tempat ini, langsung membuat kita jatuh cinta akan kenyamanannya, ia memberikan udara yang segar karena teduh membawa oksigen, hati yang tenteram karena keteduhan itu juga mengalir dari gerak lincah ikan lele mengaduk kolam, suara airnya, tariannya seolah ingin memeluk matahari lewat sela - sela cahaya yang menembus rerindangan pohon pelindungnya.

Dokpri, foto selesai kegiatan
Dokpri, foto selesai kegiatan

Program KRPL merupakan salah satu program prioritas Kabinet kerja Pemerintahan Joko Widodo -Jusuf Kala. Hal tersebut telah ditetapkan di Bapenas karena secara nasional Gisi Buruk dan Stunting merupakan isu kesehatan nasional yang menjadi masalah bagi tumbuh kembangnya generasi masa depan. 

Asupan Gisi yang berkualitas merupakan faktor utama pembangunan SDM yang berkualitas. Oleh karena itu, kehadiran KRPL merupakan jalan keluar menghadirkan pangan berkualitas bagi rumah tangga dalam memenuhi standar angka kecukupan gizi yakni 2150 kalori perhari dimana tercukupi konsumsi karbohidrat, protein, mineral, vitamin dan juga lemaknya. 

Demikian penjelasan Kepala Dinas Pertahanan Pangan Kabupaten Flores Timur Bapak Remigius Boli Lewar dalam sambutan  mengawali acara pembukaan kegiatan penen perdana dimaksud. Kata beliau, di Wulanggitang, apa saja yang kita tanam atau lempar sekalipun dapat tumbuh karena saking suburnya daerah tersebut, tapi di sana ada stunting, mengapa bisa terjadi, tanyanya melanjutkan.

Bogenvil memang layak dipilih bersama delapan kelompok penerima bantuan program KRPL di Kabupaten Flores Timur. Buktinya di pekarangan ini, sentuhan Ibu-ibu membuat kita sungguh dapat merasa nyaman di sini. Ada Mangga, Kelengkeng, terung, Kangkung, bawang, kolam ikan Lele dan bila perlu ke depan ada peternakan juga di tempat ini, ayam misalnya. Harapan saya, kelompok ini tetap ada dan berkelanjutan, begitu pesan beliau mengakhiri sambutannya.

Usai sapaan awal sebagai pembuka dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Flores Timur, tibalah saatnya acara Inti hari itu yaitu kegiatan Panen Perdana Ikan Lele yang dilakukan langsung oleh Bapak Wakil Bupati Kabupaten Flores Timur, Bapak Agustinus Payong Boli, SH. Sebelum melakukan panen perdana, Beliau menyampaikan beberapa pesan untuk kelompok dan juga para undangan yang hadir dari unsur masyarakat dan dinas terkait. Tugas akhir dari pemimpin atau pemerintah yaitu membuat masyarakat sejahtera secara ekonomi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun