2. Perabotan rumah
Setelah membeli rumah maka yang harus kita beli adalah perabotan di dalamnya. Untuk mengisi rumah ini ternyata tidaklah murah. Jadi jangan lupa untuk menyisihkan pos anggaran untuk mengisi rumah tersebut. Mungkin inillah alasan mengapa pada saat KPR, biaya cicilan  KPR kita sebaiknya di angka 20-30% dari pendapatan kita. Kita bisa mengisi mulai dari yang esensial terlebih dahulu seperti tempat tidur, lemari, sofa. Untuk beberapa barang interior design yang mempercantik ruangan mungkin bisa kita cicil belakangan.
3. Pembangunan rumah yang cepat
Developer rumah yang bagus pun biasanya ketika membangun rumah akan berusaha segera menyelesaikannya. Hanya hitungan bulan saja rumah sudah jadi. Oleh karena itu biasanya setelah serah terima diberikan masa garansi rumah. Kita sebaiknya teliti dalam mengeceknya. Biasanya rumah yang dibangun tersebut kualitasnya tidak terlalu bagus dibandingkan jika kita membuat rumah sendiri.
4. Biaya-biaya perumahan
Jika kita membeli rumah di sebuah perumahan maka kita harus menyisihkan pos anggaran kita untuk biaya keamanan dan biaya kebersihan tiap bulannya. Selain itu biaya listrik dan air pun harus diperhitungkan. Untuk saat ini listrik minimal yang digunakan biasanya 1300 Watt dengan listrik token.Â
5. Complain lambat direspon
Jika rumah kita setelah dibuat banyak masalah tentunya kita complain kepada developernya. Pengalaman saya beberapa developer biasanya agak lambat dalam penanganan complain ini. Banyak sekali alasannya mulai dari material belum ada, pelaksananya ganti orang, dan lainnya. Oleh karena itu kita harus tetap mengejar developer ini. Oleh karena itu track record dari developer juga perlu menjadi pertimbangan bagi kita jika membeli rumah.
Mungkin ini beberapa bagian dari pengalaman saya setelah membeli rumah, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H